PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Hingga kini masih ada 73.030 ribu jiwa penduduk Kabupaten Pacitan yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, angka kemiskinan tahun ini 13,08 persen.

Mengalami penurunan 0,57 persen dari tahun 2023 sebesar 13,65 persen.

Namun angka ini masih di atas target 2024 sebesar 12,87 persen.

Pun, masih jauh di atas rata-rata nasional yang berada di angka 9,03 persen.

Baca Juga: Nizhamul Gantikan Hergunadi sebagai Pj Bupati Magetan, Pj Gubernur Jatim Ingatkan tentang Penanganan Kemiskinan dan Stunting

‘’Masalah kemiskinan tidak hanya tugas pemerintah daerah tetapi semua stakeholder,’’ kata Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pacitan Heru Wiwoho, Rabu (7/8).

Menurut Heruwi, sapaan Sekda, belum tercapainya target 12,87 persen bukan berarti tugas pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan gagal.

Sebab penanggulangan kemiskinan hanya akan efektif jika dilaksanakan secara bersama-sama antara pemerintah daerah, provinsi dan pusat.

‘’Nanti kita keroyok bareng bareng,’’ tambahnya.

Pemkab, lanjut dia, telah merumuskan sejumlah program unggulan untuk mengatasi kemiskinan.

Di antaranya bantuan sosial (bansos) berupa bantuan pangan bagi lansia, BPJS bagi warga kurang mampu serta bantuan langsung tunai bagi kelompok rentan.

‘’Yang punya usaha UMKM ditingkatkan usahanya,’’ ujarnya.

Baca Juga: Lima Kelas SDN di Magetan Ini Rusak Parah, Pemkab Perbaiki Dua Ruang