pengaruh angka terhadap warna - Bahlil Bakal Lakukan Ini Demi Tekan Impor LPG
2024-10-08 05:47:50
Jakarta, CNBC Indonesia -Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan saat ini Indonesia terhitung masih tinggi dalam mengimpor Liquefied Petroleum Gas (LPG).
Bahlil menyebutkan kebutuhan LPG dalam negeri sendiri mencapai 7 juta ton per tahun, dengan produksi dalam negeri sebesar 1,9 juta ton. Sisanya, kata Bahlil, Indonesia masih mengimpor LPG untuk bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Konsumsi LPG kita kurang lebih sekitar 7 juta (ton), dan industri dalam negeri kita hanya 1,9 juta (ton), sisanya juga kita impor," bebernya dalam acara Detikcom Leaders Forum, di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Dia mengatakan, pihaknya akan mendorong produksi gas dalam negeri untuk bisa mengurangi jumlah impor LPG. Pertama, dia akan mendorong pemanfaatan Propana (C3) dan Butana (C4) dalam LPG dengan membangun industri LPG di Indonesia.
"Ini kita harus bangun supaya kita mengurangi impor kita, karena kalau impor terlalu banyak, kita akan berdamai pada neraca perdagangan, neraca pembayaran kita, devisa kita," tegasnya.
Bahkan, Bahlil mengatakan Indonesia harus merogoh kocek dari devisa negara mencapai Rp 450 triliun yang dialokasikan untuk mengimpor minyak dan gas bumi (migas), termasuk untuk LPG.
Lebih lanjut, Bahlil mengungkapkan upaya yang dilakukan untuk bisa menekan jumlah impor LPG yakni dengan membangun jaringan gas untuk rumah tangga (jargas) untuk bisa memanfaatkan sumber gas dalam negeri menggantikan peran LPG tabung.
"Nah, jaringan gas rumah tangga kita harus bangun sebagai bentuk daripada pelayanan pemerintah. Di samping itu kita sedang membangun pipa gas dari Aceh sampai Pulau Jawa," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, ketergantungan Indonesia terhadap impor LPG dari tahun ke tahun rupanya semakin parah. Hal tersebut tentunya membuat beban keuangan negara semakin berat.
Berdasarkan data dari Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2023, impor LPG sepanjang 2023 telah tembus 6,950 juta ton atau sekitar 79,7% dari total kebutuhan LPG nasional sebesar 8,710 juta ton.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 3,13% apabila dibandingkan realisasi impor LPG 2022 yang tercatat hanya sebesar 6,739 juta ton. Adapun jika menengok dalam 10 tahun terakhir, impor LPG RI terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Baca:Bahlil Bongkar Rencana Terobosan Prabowo untuk Biodiesel |
(wia) Saksikan video di bawah ini:
