bgibola 1 live

pohon4d login alternatif - PM Palestina Menangis Ingat Anak

2024-10-08 05:45:50

pohon4d login alternatif,betcepat,pohon4d login alternatifJakarta, CNN Indonesia--

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menangis saat membahas anak-anak korban tewas di Jalur Gaza imbas gempuran Israelsejak 7 Oktober lalu dalam rapat kabinet pada Senin (6/11).

Dalam video yang ditayangkan Sky News, Shtayyeh terlihat terbata-bata sambil sesekali terisak-isak saat membahas anak-anak di Gaza yang harus menuliskan nama mereka di bagian tubuh karena takut tak teridentifikasi saat tewas terkena gempuran Israel.

Hal ini seakan mencerminkan jika sebagian anak-anak di Gaza sudah pasrah jika pada akhirnya mereka akan tewas akibat bombardir Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pidatonya, Shtayyeh juga menyinggung Israel yang menonaktifkan Menteri Warisan Budaya, Amihay Eliyahu, yang sempat melontarkan pertanyaan terkait kemungkinan bom nuklir dijatuhkan di Gaza.

Menurut Shtayyeh, Eliyahu dan pejabat Israel tidak cukup melihat lebih dari 10 ribu warga Palestina di Gaza tewas akibat gempuran mereka sejak 7 Oktober lalu.

"Dia ingin melihat (tragedi) Hiroshima di Gaza. Dia ingin melihat genosida dengan bom nuklir Israel," ucap Shtayyeh seperti dikutip dari SkyNews.

Lihat Juga :
Singapura Larang Warga Pakai Simbol Perang Israel-Hamas

[Gambas:Video CNN]

Lihat Juga :
Netanyahu Ungkap Hal yang Bisa Buat Israel Setop Serang Gaza

Korban tewas akibat agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina, selama satu bulan terakhir telah melebihi jumlah korban meninggal dunia dalam perang Rusia vs Ukraina yang berlangsung pecah 2022 lalu.

Per Senin (7/11), Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sebanyak 10.022 warga Palestina tewas imbas serangan Israel di Gaza, dengan 4.104 di antaranya merupakan anak-anak dan 2.641 lainnya perempuan.

Organisasi Save the Children memaparkan jumlah korban tewas anak-anak imbas perang Israel vs Israel dalam sebulan terakhir lebih banyak daripada jumlah korban tewas anak-anak dalam konflik di seluruh dunia pada 2019-2022.

(rds/rds)