PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun– Hingga pertengahan bulan September 2024, puluhan insiden kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Ponorogo selama musim kemarau.

BPBD Ponorogo mencatat, sedikitnya 70,2 hektare lahan perhutani dan milik rakyat hangus terbakar sejak awal Juli lalu.

Total luasan area yang terbakar itu dari 60 insiden karhutla yang tersebar di berbagai titik di Ponorogo.

Baca Juga: Karhutla Bukit Tumpak Gerih Ponorogo, Titik Api Kebakaran Berjarak 100 Meter dari Permukiman Warga

Kalaksa BPBD Ponorogo membeberkan, lokasi karhutla tersebar di berbagai lokasi, mulai Slahung, Badegan, hingga Sawoo dan Jambon.

Mayoritas karhutla melanda di area hutan milik warga. Insiden karhutla terbesar di Gunung Gombak, Balong dengan luas 25 hektare pada 19 Agustus lalu.

"Terbesar di Gunung Gombak karhutla sampai semalam suntuk,’’ kata Masun.

Baca Juga: Kebakaran Pabrik Triplek di Ponorogo Berhasil Dipadamkan, Butuh Waktu Setengah Hari Lebih

Pihaknya menduga ada unsur kesengajaan dalam insiden karhutla yang terjadi sejak awal kemarau tahun ini.

Dari hasil inventarisir, tak sedikit warga yang membuka atau membersihkan lahan dengan cara membakar.

Ditambah faktor angin kencang di musim kemarau, menyebabkan karhutla meluas.

Baca Juga: BPBD Ponorogo Tuding Pembersihan Lahan dengan Cara Dibakar Jadi Biang Karhutla Gunung Gombak

"Kami pahami, membersihkan lahan memang cara paling simpel dibakar, tapi sebenarnya itu membahayakan,’’ jelasnya.

Selain merusak ekosistem, cara buka lahan konvensional itu turut mengancam keselamatan warga.