bgibola 1 live

rolet88 - Bos Hamas Yahya Sinwar Kirim Surat ke Pemimpin Hizbullah, Apa Isinya?

2024-10-08 06:03:01

rolet88,mimpi di gigit ular togel,rolet88Jakarta, CNN Indonesia--

Bos Hamas, Yahya Sinwar, akhirnya 'muncul' usai hampir setahun ada dalam persembunyian.

Pemimpin politik Hamas itu tak terlihat sejak perang pecah antara Israel dan Hamas pada Oktober 2023 lalu. Sinwar diduga berlindung di bawah tanah di Gaza.

Lihat Juga :
Putin Usir 6 Diplomat Inggris di Rusia, Ada Apa?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tepat keesokan harinya, Kantor Hamas mengatakan Sinwar menulis surat ucapan terima kasih kepada mereka yang menyampaikan belasungkawa atas kematian Ismail Haniyeh.

Sinwar juga diklaim mengirim surat kepada Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada Jumat (13/9).

Kelompok militan Lebanon itu mengklaim Sinwar menegaskan komitmennya untuk tetap memerangi Israel. Sang pemimpin Hamas juga disebut mendukung eksistensi Poros Perlawanan untuk menghadapi Zionis.

Lihat Juga :
ANALISISMenanti Taji ASEAN-RI saat Nuklir Korut Intai Semenanjung Korea

"Ia (Sinwar) mencoba mengatakan bahwa saya di sini, saya hidup, saya memegang kendali penuh. Saya (Sinwar) terus mendapatkan informasi terkini dan menyadari segala hal yang terjadi di luar Gaza," ucap penulis dan analis dari Gaza, Muhammad Shehada, dikutip dari CNN, Sabtu (14/9).

"Ia ingin menunjukkan bahwa dirinya mampu beroperasi di berbagai bidang, yakni urusan domestik--medan perang di Gaza--dan urusan diplomatik--mediasi," tambahnya.

Shehada mencoba memetakan tiga tujuan utama surat-surat yang diduga ditulis Sinwar.

Pilihan Redaksi
  • Apa Itu 'Drone Naga' Ukraina yang Bakar Hangus Alat Militer Rusia?
  • 5 Negara dengan 'Kabinet Obesitas'
  • Menlu RI Retno Marsudi Dipilih Sekjen PBB Jadi Utusan Khusus

Pertama, surat tersebut ditujukan kepada Israel. Yahya Sinwar ingin mengatakan dirinya tetap bisa bekerja tanpa gangguan meski Israel terus memburunya.

Kedua, Shehada menyebut surat-surat Sinwar ditujukan kepada Hamas. Ini terutama bagi mereka yang masih ragu dalam gerakan membela Palestina.

Ketiga, ada kemungkinan surat tersebut menjadi pesan untuk mediator, seperti Qatar, Amerika Serikat (AS), dan Mesir. Shehada menyebut ini sebagai respons atas keraguan negara-negara tersebut, apakah Sinwar bisa menjalankan kepemimpinannya dari terowongan Gaza.

Yahya Sinwar diangkat menjadi pemimpin politik Hamas setelah Haniyeh dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, pada Juli 2024 lalu. Dibanding para pendahulunya, ia dianggap lebih keras kepala dalam berurusan dengan Israel.



(skt/dna)