Petinggi Partai UMNO yang kontroversial, Tajuddin Abdul Rahman, merasa diperlakukan seperti pengemis dan tuna wisma karena banyak yang mengkritik keputusan pemerintah menunjuknya sebagaiDuta Besar Malaysiauntuk Indonesia.

"Saya tidak ingin mengeluarkan pernyataan yang menyakitkan, dan hanya menenangkan diri saya ketika melihat apa yang ditulis orang-orang tentang saya, beberapa dari itu menurut saya tidak adil," kata Tajuddin melalui Utusan Malaysia.

Lihat Juga : Arab Saudi Larang Warga ke Indonesia, RI Minta Penjelasan

"Mereka tidak mengenal saya, mereka hanya tahu saya adalah pria tua. Namun saya telah melayani pemerintah, negara, dan masyarakat selama lebih dari 45 tahun, sejak saya 25 tahun. Sekarang saya diperlakukan seperti tuna wisma," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tajuddin menganggap perilaku dan gaya komunikasinya tidak begitu penting ketika ditanya apakah dirinya dapat menjaga perilakunya sebagai Dubes Malaysia di Indonesia nanti, mengingat sikapnya yang kerap melontarkan pernyataan kontroversial dan agresif.

Menurutnya, sikap dan riwayatnya sebagai politikus tidak seharusnya menutupi ketulusan dan komitmennya bekerja sebagai dubes.

Sebelumnya, Tajuddin mengonfirmasi ia ditunjuk sebagai Duta Besar Malaysia untuk Indonesia menggantikan Zainal Abidin Bakar, yang selesai masa tugas pada 4 April 2021.

Namun, penunjukan Tajuddin ini menuai kritik dari anggota parlemen lain, mantan duta besar, hingga masyarakat.

Warga Negeri Jiran bahkan membuat petisi daring yang telah diteken belasan ribu orang berisikan penolakan atas keputusan penunjukan Tajuddin sebagai Dubes Malaysia di Indonesia.