MAGETAN,Jawa Pos Radar Madiun – Nasib 121 koperasi di Magetan berada di ujung tanduk. Penyebabnya, karena seratusan koperasi itu tidak aktif.

Rencana pembubaran koperasi tersebut telah diusulkan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop-UMK) Magetan ke Kementerian Koperasi dan UKM.

Kepala Diskop-MK Magetan Sukartini menyebutkan ada 856 koperasi yang terdaftar. Namun demikian, yang aktif hanya 521 koperasi.

Sedangkan sisanya dalam masa pembinaan dan pengawasan.

Baca Juga: Tak Hanya Putar Uang Miliaran, Car Free Night Juga Hasilkan Tiga Ton Sampah untuk Kota Madiun

‘’Untuk proses pembubaran koperasi itu tidak mudah, perlu kehati-hatian,’’ terangnya, Senin (29/7).

Pada tahun lalu, Sukartini mengungkapkan pihaknya juga mengusulkan dua koperasi untuk dibubarkan.

Hanya saja, sampai saat ini belum ada tindak lanjut maupun keputusan dari Kementerian Koperasi dan UKM.

‘’Kementrian pun tidak serta merta bisa langsung menyetujui pembubaran yang diajukan. Jadi, prosesnya sangat panjang,’’ ujarnya.

Baca Juga: Kerennya Emak-Emak Legowetan Ngawi, Kompak Intervensi Stunting demi Masa Depan Buah Hati

Dia menjelaskan bahwa pembubaran koperasi dapat dilakukan pemerintah dengan mengacu beberapa alasan.

Di antaranya, koperasi tersebut tidak memenuhi ketentuan undang-undang.

Seperti tidak ada melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) selama 3 tahun berturut-turut maupun tidak diketahui keberadaannya dan sebagian anggotanya telah meninggal.

‘’Untuk koperasi di Magetan diusulkan dibubarkan berdasarkan keputusan pemerintah. Seperti halnya karena pengurus sudah banyak yang meninggal dunia, kantor tidak ditemukan keberadaannya, dan tidak ada lagi usahanya,’’ jelas Sukartini. (ril/her)