bgibola 1 live

pusattogel - Aliran Dana Asing Masih Deras, Rupiah Potensi Lanjutkan Penguatan!

2024-10-08 05:41:30

pusattogel,space toto,pusattogel

Jakarta, CNBC Indonesia -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih dalam tren penguatan seiring derasnya aliran dana asing yang masuk.

Mata uang rupiah pada perdagangan kemarin Selasa (24/9/2024) berbalik menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Refinitiv, rupiah mengakhiri perdagangan kemarin di posisi Rp 15.180/US$ di pasar spot, menguat 0,1%.

Pasar keuangan RI yang sumringah kemarin terjadi sejalan dengan derasnya arus dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik Indonesia serta rilis data realisasi APBN Agustus 2024.

Baca:
Gegara Nikel RI Banjiri Dunia, Harganya Mentok di US$16.000-an

Investor asing terus membanjiri pasar keuangan Indonesia setelah The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps).

Keputusan ini memberikan sentimen positif pada pasar keuangan global, termasuk Indonesia, di mana aliran dana asing masuk secara signifikan.

Bank Indonesia (BI) mencatat pada periode 17-19 September 2024, investor asing membeli aset neto sebesar Rp 25,6 triliun.

Sebagian besar dari dana tersebut masuk melalui pasar Surat Berharga Negara (SBN) dengan total Rp 19,76 triliun, sementara Rp 4,19 triliun mengalir ke pasar saham, dan Rp 1,66 triliun ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Sepanjang tahun 2024, total pembelian asing mencapai Rp 259,89 triliun di ketiga sektor tersebut, menunjukkan kepercayaan kuat terhadap pasar Indonesia.

Baca:
Kelas Atas Topang Konsumsi RI, Ini Daftar yang Dibelanjakan Orang Kaya

Di lain sisi hasil pengumuman realisasi APBN, Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan menekankan bahwa meskipun APBN per Agustus 2024 mengalami defisit sebesar Rp 153,7 triliun atau 0,68% dari PDB, keseimbangan primer masih mencatat surplus sebesar Rp 161,8 triliun.

Ia juga optimis bahwa pendapatan negara hingga akhir tahun akan mencapai target Rp 2.802,3 triliun, meskipun tantangan dari sektor pajak badan masih cukup besar.

Di sisi lain, belanja negara meningkat signifikan sebesar 15,3% yoy, terutama didorong oleh kebutuhan pemilu dan bantuan sosial terkait dampak El-Nino.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan stabil di kisaran 5,06% pada kuartal III-2024, Indonesia masih berada pada jalur yang sesuai dengan target pertumbuhan APBN 2024, yaitu 5,2%.

Baca:
Negara Asia dengan Utang Paling Jumbo, RI Aman?

Dari eksternal, pergerakan rupiah bakal dipengaruhi sentimen dari pemerintah China melalui bank sentral (PBoC) yang mengagetkan dunia dengan rencananya meluncurkan stimulus moneter dan dukungan bagi pasar properti secara besar-besaran. Ini langkah baru pemerintah China untuk menghidupkan kembali ekonomi yang masih tertekan deflasi.

Gubernur PBoC, Pan Gongsheng bersama pejabat regulator keuangan lainnya mengatakan, bank sentral akan memangkas jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan. Rasio persyaratan cadangan alias giro wajib minimum dipangkas 50 bps.

PBoC juga akan memangkas suku bunga repo tujuh hari sebesar 0,2 poin persentase menjadi sebesar 1,5%. Suku bunga deposito dan suku bunga lainnya juga akan turun.

"Suku bunga hipotek juga akan dikurangi rata-rata sebesar 0,5 poin persentase," kata Pan, dikutip Reuters, Selasa (24/9/2024).

Teknikal Rupiah

Secara teknikal rupiah dalam melawan dolar AS masih dalam tren yang menguat mengikuti garis rata-rata selama 20 jam atau Moving Average/MA 20.

Penguatan terdekat potensi menuju Rp15.090/US$ yang didapatkan dari low candle intraday 20 September 2024, sementara untuk resistance berada di Rp16.250/US$ yang didapatkan dari garis rata-rata selama 100 jam atau MA100 sebagai area yang patut diantisipasi jika ada pembalikan arah.

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

 

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn) Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Merosot, Sentimen Global Masih Jadi Biang Kerok

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Rupiah Bakal Hajar Balik Dolar AS, Bos BI: Nggak Usah Kaget!