Warga di Amerika Serikat diminta waspada di keramaian publik, menjelang 7 Oktober, yang bertepatan dengan satu tahun agresi Israelke Jalur Gaza. 

FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) mengatakan acara yang menyebabkan kerumunan publik berpotensi jadi sasaran pihak-pihak yang akan melakukan aksi teror.

"Lembaga Yahudi, Islam, dan Arab, masjid atau pusat keislaman, dan pusat komunitas, serta perkumpulan publik seperti peringatan, dan demonstrasi menjadi sasaran yang menarik bagi serangan kekerasan atau hoax yang dilancarkan aktor tertentu, termasuk pelaku kejahatan kebencian dan ekstremis," tulis FBI dan DHS seperti dikutip CNN, Sabtu (5/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selalu hati-hati atas lingkungan sekitar Anda dan laporkan segala aktivitas mencurigakan ke aparat setempat," lanjut imbauan tersebut.

Lihat Juga : Sempat Kabur, Israel Kembali Gempur Hizbullah di Perbatasan Lebanon

Pemerintah AS menilai peringatan 7 Oktober mendatang dapat menjadi motivasi bagi pihak tertentu untuk melancarkan teror dan kekerasan.

Terlebih, saat ini kondisi di Timur Tengah semakin memanas imbas serangan Israel ke sejumlah wilayah seperti Iran dan Lebanon.

Aparat kepolisian AS juga telah meningkatkan penjagaan di sejumlah wilayah jelang peringatan 7 Oktober mendatang.

Peningkatan penjagaan itu dilakukan di beberapa daerah seperti Los Angeles, Chicago, Miami, dan Philadelphia.

Pada 7 Oktober 2023 lalu, Hamas melakukan serangan mendadak ke Israel dengan berhasil menerobos tembok pembatas Gaza-Israel.

Serangan itu direspons Israel dengan melakukan agresi secara brutal di Jalur Gaza, hingga hari ini. 

Nyaris setahun agresi brutal Zionis di tanah Palestina, hampir 42 ribu warga sipil meninggal dunia. Sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.