bgibola 1 live

tvbersama cc - YouTube Berubah Total, Bukan Cuma Raffi Ahmad yang Bisa Kaya

2024-10-08 06:24:43

tvbersama cc,abjad 2d bergambar,tvbersama cc

Jakarta, CNBC Indonesia -YouTube membuat perubahan besar di dalam platform-nya untuk mendukung kreator konten berskala kecil. Pasalnya, channel dengan subscriber besar selama ini cenderung meraup lebih banyak view, alhasil konten mereka lebih banyak masuk rekomendasi, sehingga pendapatan mereka juga makin besar.

"Kami melihat ada pertumbuhan pendapatan yang tidak proporsional," kata Director of Product Management YouTube, Bangaly Kaba, dikutip dari The Verge, Kamis (19/9/2024).

Untuk memberikan ruang pertumbuhan bagi kreator kecil, YouTube meluncurkan fitur yang dinamai 'Hype'. Tujuannya, konten dari channel-channel kecil bisa lebih mudah ditemukan audiens di YouTube.

Dengan begitu, distribusi pendapatan pun akan lebih seimbang. Misalnya, di Indonesia 'raja-ratu' YouTube dikuasai oleh nama-nama kawakan seperti Rans Entertainment (26,2 juta subscriber), Jess No Limit (51,7 juta subscriber), hingga Ria Ricis (47,1 juta subscriber).

Pilihan Redaksi
  • Adik Raffi Ahmad Dilantik Jadi Anggota DPRD, Hartanya Tembus Rp 15,9 M
  • Belajar dari Nunung, Kalau Gak Ada Dana Pensiun Kita Kerja Sampai Tua
  • Instagram Berubah Total, Gen Z Rasakan Dampaknya

Tentu saja pendapatan mereka akan lebih besar, sebab view yang didapat lebih banyak. Ketika view yang didapat besar, channel dan konten mereka akan bertengger di rekomendasi, sehingga sulit bagi channel kecil untuk menanjak naik.

Hype merupakan tool promosi internal di sistem YouTube. Ada tombol baru untuk mempromosikan sebuah video. Bagi yang paling banyak dipromosikan, akan muncul di board utama platform secara meluas.

Sebenarnya konsepnya seperti 'Trending' yang selama ini sudah ada, namun lebih spesifik menyasar kreator konten kecil dengan subscriber di bawah 500.000.

YouTube sudah mulai mengembangkan Hype sejak awal 2023. Tujuannya untuk mengembangkan komunitas di dalam YouTube.

Kaba mengatakan timnya menemukan banyak viewer yang ingin terlibat dalam konten. Di era banyaknya konten duet, stich, dan remix, viewer dipandang sebagai kreator dan sebaliknya.

"Kami ingin para fans bisa bertindak sebagai komunitas yang aktif, dan membantu mereka mendukung kreator favorit mereka," kata Kaba.

Intinya, viewer ingin melihat konten yang lebih beragam, kreator ingin bertumbuh, dan fans ingin membagikan rekomendasi mereka. Semua ini diakomodir oleh Hype.

Mekanisme di balik Hype cukup kompleks. Sebuah video cuma bisa di-hype dalam 7 hari pertama pasca dirpublikasikan. Setiap akun cuma bisa mendapat 3 hype setiap minggu. Setiap hype bernilai beberapa poin yang bisa dihubungkan dengan berapa subscriber yang dimiliki sebuah channel.

100 video dengan total poin terbanyak akan muncul di board utama Hype yang secara spesifik berbeda di tiap negara dan berganti dalam jangka waktu tertentu.

YouTube juga ingin membuat laman Hype lebih personal bagi tiap pengguna. Jejeran 'Top 100' tak akan berubah, namun YouTube akan mendapatkan data yang lebih relevan bagi audiens yang turut memberikan tombol Hype ke kreator kecil favorit mereka.

YouTube menegaskan Hype tak akan mengubah algoritma YouTube tradisional. Namun, laman Hype akan memilik lebih banyak filter dan board untuk topik tertentu secata spesifik. Laman ini akan segera muncul pada linimasa rekomendasi pengguna.

Audiens akan melihat tombol Hype setelah menyukai video tertentu, agar bisa membantu video itu menjangkau lebih banyak orang dan masuk ke board utama.

Ketika audiens memberikan tombol Hype ke seorang kreator, mereka juga akan mendapatkan bonus uang. Namun, tak disebutkan berapa jumlahnya.


(fab/fab) Saksikan video di bawah ini:

Video: Salah Gunakan Posisi, Google Didenda Hingga Rp 40 Triliun

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Ordal Bongkar Bobrok YouTube, Ternyata Parah