Warga negara Indonesia (WNI) membagikan pengalamannya selama mengikuti Misa Suci yang dipimpin Paus Fransiskus di Timor Leste pada Selasa (10/9).

Soraya, WNI asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengatakan warga Indonesia disambut dengan baik oleh Timor Leste, bahkan diistimewakan dengan diberikan tempat yang baik untuk mengikuti Misa.

Lihat Juga : Timor Leste Banjir Kritik usai Gelontor Rp185 M Sambut Paus Fransiskus

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soraya sendiri melintasi Timor Leste dari Kupang karena lokasinya yang dekat serta biaya perjalanan yang tak begitu mahal.

"Ini merupakan suatu anugerah bisa bertemu langsung Paus Fransiskus, sampai dengan mengikuti Misa hari ini, senang sekali. Walaupun teriknya matahari, tidak mematahkan semangat iman kami," ujarnya.

Suhu di Timor Leste pada Selasa siang mencapai 32 derajat Celsius. Lokasi Misa Suci sementara itu di Tasitolu, wilayah pantai yang luas dan berdebu.

Masyarakat Timor Leste sudah memadati kawasan tersebut sejak pukul 13.00 siang. Warga duduk di tanah sambil menggunakan payung berwarna kuning-putih, warna simbol bendera Vatikan.

Lihat Juga : Pidato Paus Fransiskus di Dili Singgung RI-Timor Leste

Menurut Soraya, warga Timor Leste begitu menanti-nanti momen hari ini karena sudah lama sekali Paus Vatikan berkunjung ke negara tetangga RI tersebut.

Terakhir kali seorang Paus datang ke Timor Leste yaitu semasa jabatan Paus Yohanes Paulus II pada 1989 silam. Kedatangannya saat itu memberikan dorongan bersejarah bagi gerakan kemerdekaan Timor Leste.

Kala itu, Paus kelahiran Polandia tersebut menggaungkan masalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Timor Timur.

Lihat Juga : Taktik Baru Ukraina Pakai 'Drone Naga' Bakar Fasilitas Militer Rusia

"Ini penantian panjang 35 tahun untuk Timor Leste. Kembali Paus memimpin Misa di tempat yang sama. Sebelumnya Paus Yohanes Paulus II pernah Misa di tempat ini juga 35 tahun yang lalu," ucapnya.

Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, memimpin Misa Suci di Tasitolu, Timor Leste, pada Selasa (10/9).

Misa Suci ini merupakan bagian dari rangkaian perjalanan apostoliknya di Asia-Pasifik selama 12 hari.

Sebelum ini, Paus lebih dulu bertandang ke Indonesia, dan kemudian melawat ke Papua Nugini. Akhir perjalanan apostoliknya akan bermuara di Singapura.