NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun - Satpol PP Ngawi butuh peran serta banyak pihak guna memberangus rokok ilegal.

Kendati perangkat daerah itu mendapat amanat mengelola dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) untuk penegakan hukum.

"Harus bersama-sama tidak bisa hanya satpol PP," kata Kepala Satpol PP Ngawi Rahmad Didik Purwanto, Minggu (29/9).

Baca Juga: Edukasi di Event Mukti Aji Dadi Siji, Sosialisasi Cukai dan Rokok Ilegal Dibalut Seni dan Budaya

Didik menyampaikan lingkup dari bidang penegakan hukum DBHCHT. Meliputi sosialisasi dan edukasi ke masyarakat serta turun lapangan untuk mengumpulkan informasi.

Adanya temuan indikasi pelanggaran akan diteruskan ke Kantor Bea dan Cukai Madiun. Pihaknya tidak punya kuasa untuk menyita barang bukti atau menangkap pelaku.

"Temuan ditindaklanjuti dengan operasi bersama Kantor Bea dan Cukai Madiun, Polres Ngawi, dan Subdenpom Ngawi," ujarnya.

Baca Juga: Atlet Tinju Amatir Saling Baku Hantam, Pemkab Ikut Kampanyekan Gempur Rokok Ilegal di Atas Ring

Dalam realisasi menindaklanjuti temuan, tim penindakan seringkali kucing-kucingan. Petugas gabungan tidak dapat menemukan rokok ilegal dari toko atau warung yang menjadi target operasi.

"Saat dioperasi, barangnya sudah tidak ada," ungkapnya.

Didik mengklaim sosialisasi dan edukasi ihwal rokok ilegal yang dilakukan telah maksimal.

Bukan cuma bimbingan teknis kepada linmas, tapi juga melalui event seni dan budaya guna menjaring banyak massa.

Baca Juga: Pemkab Ngawi Selipkan Kampanye Gempur Rokok Ilegal saat Pentas Wayang Kulit di Tradisi Langse Alas Ketonggo

Sasaran kampanye Gempur Rokok Ilegal nyaris merata di 19 kecamatan. Namun pihaknya tidak menutup mata bahwa peredaran rokok ilegal masih tetap ada.