bgibola 1 live

rajadomino - Australia Akan Kurangi Terima Mahasiswa Asing Termasuk RI, Ada Apa?

2024-10-08 06:02:11

rajadomino,no bebek togel,rajadominoJakarta, CNN Indonesia--

Pemerintah Australiamemutuskan mengurangi jumlah penerimaan mahasiswa asing pada tahun 2025 mendatang.

Pendaftaran bagi mahasiswa internasional kini akan dibatasi menjadi hanya 270 ribu orang.

Lihat Juga :
Daftar Negara Pemasok Senjata Hizbullah yang Terus Gempur Israel

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah ini lebih tinggi dari catatan pada Juni 2023 yakni sebanyak 518 ribu  orang.

Peningkatan jumlah migran ini pun memicu lonjakan pada harga sewa rumah di Australia.

"Pelajar internasional di universitas-universitas kami saat ini lebih banyak 10 persen dibandingkan sebelum pandemi, dan lebih banyak 50 persen di kejuruan dan pelatihan swasta," kata Menteri Pendidikan Australia Jason Clare.

Karena kondisi ini, Australia akan membatasi penerimaan mahasiswa asing menjadi 145 ribu untuk universitas dan 95 ribu bagi mahasiswa yang mengikuti kursus.

Lihat Juga :
Rusia Tanpa Ampun Gempur Ukraina Pakai 200 Rudal-Drone Shahed

Kementerian Pendidikan Australia akan mulai memberi tahu universitas-universitas di seluruh negeri mengenai pengurangan kuota ini.

Universitas Melbourne menyatakan pihaknya telah menerima informasi mengenai pembatasan mahasiswa ini dan sedang menilai dampak dari kebijakan tersebut.

"Pembatasan jumlah mahasiswa internasional akan berdampak buruk bagi universitas kami, sektor pendidikan tinggi secara umum, dan sektor pendidikan skala nasional di tahun-tahun mendatang," kata Wakil Rektor Universitas Melbourne Profesor Duncan Maskell.

Universitas Sydney juga menyatakan telah menerima informasi dan sedang mempelajari kemungkinan dampak dari pembatasan tersebut.

"Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah dalam mengelola pertumbuhan pendidikan tinggi internasional, salah satu ekspor Australia yang paling berharga," demikian keterangan Universitas Sydney.

Lihat Juga :
Alasan Hamas Kembali Tolak Syarat Gencatan Senjata di Gaza

Universitas Australia, badan tertinggi untuk universitas, sementara itu menyatakan langkah pemerintah ini akan "mengerem" sektor pendidikan di negara itu.

Pasalnya, pendidikan internasional di Australia merupakan sumber ekspor terbesar keempat setelah bijih besi, gas, dan batu bara.

Sebelum ini, pemerintah Australia sudah lebih dulu menerapkan kebijakan yang berupaya menahan lonjakan migrasi. Bulan lalu, pemerintah membebankan lebih dari dua kali lipat biaya visa bagi pelajar asing dan berjanji untuk menutup celah dalam aturan yang memungkinkan mereka terus memperpanjang masa tinggal di Australia.

(blq/bac)