bgibola 1 live

pola tarung cambodia - Saham Ini Siap Pesta, Tunggu Aba

2024-10-08 00:06:26

pola tarung cambodia,claim bonus ondel4d,pola tarung cambodia

Jakarta, CNBC Indonesia -Pekan ini akan menjadi pekan yang krusial bagi pasar saham Indonesia. Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reverse (The Fed) akan melakukan rapat penting untuk menentukan kebijakan suku bunga Amerika Serikat (AS) pada hari ini dan besok waktu AS (17-18/9/2024).

The Fed akan mengumumkan kebijakan pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (9/9/2024) dan dan Summary Economic Projections (SEP) yang berisi dot plot matrix. Artinya, keputusan The Fed akan dirilis dalam kurang waktu 48 jam ke depan.

Pelaku pasar optimis bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan ini setelah mengerek suku bunga secara agresif sebesar 525 bps menjadi 5,25-5,50%.


Pemangkasan suku bunga akan berdampak bagi beberapa sektor yang sensitif terhadap kebijakan penurunan suku bunga.

Sebagai catatan, survei CME FedWatch Tool hingga saat ini pelaku pasar berekspektasi bahwa The Fed akan 100% memangkas suku bunga acuannya antara 25 basis poin (bps) atau 50 bps.

Hal ini sangat diharapkan pelaku pasar mengingat data inflasi produsen dan konsumen yang terus melandai, inflasi belanja pribadi warga AS (PCE) yang sudah cukup rendah, hingga data ketenagakerjaan AS khususnya laju pengangguran yang tampak cukup tinggi.

Jika The Fed benar-benar memangkas suku bunganya, hal ini cenderung disambut positif oleh pelaku pasar khususnya dalam jangka panjang.

Sektor yang biasanya berdampak positif terhadap pemangkasan suku bunga yakni sektor teknologi, properti dan konstruksi. Turunnya suku bunga dapat mengurangi tingginya beban-beban operasional bagi sektor-sektor tersebut.

Namun, terdapat pula beberapa sektor yang berdampak negatif pada pemangkasan suku bunga.

Berikut sektor dan saham yang dapat bergejolak saat The Fed memutuskan untuk memangkas suku bunga.

1. Saham Perbankan
Sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang terdampak negatif ketika suku bunga turun. Hal ini lantaran akan mendorong suku bunga perbankan turun, sehingga menurunkan daya tarik deposito perbankan yang memberikan imbal hasil yang tak menarik.

Namun, sebenarnya sektor perbankan juga memiliki dampak positif, yakni dimana di era suku bunga rendah, tingkat pengajuan kredit akan meningkat. Hal ini banyak para pelaku usaha melakukan ekspansi bisnis dengan meningkatkan kredit ditengah rendahnya suku bunga pinjaman.

Berikut deretan saham perbankan Indonesia.

2. Saham Defensif
Saham yang dapat bergejolak karena mulai ditinggalkan oleh para investor yakni saham yang bersifat defensif. Daya tarik saham defensif yang dikenal stabil pergerakannya justru menjadi tidak menarik saat suku bunga turun. Lantaran, para investor akan mencari saham yang pergerakannya lebih cepat seperti properti dan konstruksi.

Sehingga hal tersebut mendorong sepinya saham defensif dan investor akan beralih ke saham yang lebih agresif saat era suku bunga rendah.

Berikut saham-saham defensive yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">