MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Sedikitnya 1.684 warga Kabupaten Madiun terdeteksi mengalami obesitas alias berat badan berlebih. Jumlah tersebut diperkirakan bakal bertambah lantaran proses skrining yang dilakukan dinas kesehatan (dinkes) belum rampung.

Dari target 392.932, sejauh ini proses skrining baru menjangkau 120.336 orang. ‘’Dari yang sudah diskrining, 1,4 persen di antaranya obesitas,’’ ungkap Kepala Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Dinkes Ahmad Yunta Musthofa.

Data tersebut, lanjut Ahmad, hasil laporan puskemas dan pos binaan terpadu (posbindu) yang ada di desa-desa setiap bulan. Sedangkan target sasaran skrining adalah warga usia 15 tahun ke atas. Skrining berupa pengukuran berat dan tinggi badan. Warga dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 25 kg/m² dinyatakan obesitas. ‘’Untungnya tidak ada kasus obesitas ekstrem,’’ sebutnya.

Ahmad mengatakan, untuk menekan kasus obesitas pihaknya getol menyosialisasikan pola hidup dan makan sehat melalui penyuluh keluarga. ‘’Termasuk mengimbau agar rajin olahraga, membatasi makanan yang kaya karbohidrat dan lemak, serta memperbanyak makan buah,’’ bebernya.

Menurut dia, obesitas bisa memicu serangan jantung, stroke, hipertensi, dan diabetes. Pun, berpotensi terjadi penumpukan lemak dalam darah menuju saluran tubuh dan otak. ‘’Cukup banyak juga anak-anak yang obesitas karena kebiasaan jajan sembarangan dan kurang gerak akibat asyik bermain gadget,’’ tuturnya. (odi/isd)

TREN OBESITAS

Tahun 2022

• 002 penderita
• 932 target terskrining 

Tahun 2023

• 684 penderita
• 336 target terskrining