bgibola 1 live

busway manggarai ui - Ogah Embargo Minyak, Saudi Sebut Syarat Normalisasi dengan Israel

2024-10-08 01:29:53

busway manggarai ui,klasemen divisi 2 liga inggris,busway manggarai uiJakarta, CNN Indonesia--

Arab Saudi kembali menyebut syarat utama jika normalisasi Israeldiwujudkan di tengah perang Israel vs Hamas.

Saudi bersama negara-negara Arab produsen minyak bumi sebelumnya menolak usul Iran untuk melancarkan embargo minyak ke Israel.

Lihat Juga :
Netanyahu Damprat PM Kanada usai Sebut Israel Bunuh Sipil

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyampaikan, Saudi bersedia mewujudkan normalisasi dengan Israel jika status Palestina diakui sebagai negara merdeka.

[Gambas:Video CNN]

"Ini masih dibicarakan, masih akan dibahas dan jelas kemunduran selama sebulan terakhir menjelaskan kenapa Saudi begitu gencar menjadikan resolusi atas konflik di Palestina merupakan bagian dari kesepakatan normalisasi di Timur Tengah," ucap Al Falih.

Pembicaraan antara Saudi dan Israel menyangkut normalisasi mengalami kemajuan sebelum serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.

Banner artikel Ceasefirenow

Perdana Menteri sekaligus Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) juga sebelumnya meminta syarat teknologi nuklir dan senjata canggih untuk kerajaannya sebagai imbal balik normalisasi dengan Israel.

Perdana Menteri sekaligus Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) juga sebelumnya meminta syarat teknologi nuklir dan senjata canggih untuk kerajaannya sebagai imbal balik normalisasi dengan Israel.

Lihat Juga :
Drone-Jet Israel Serbu Gaza Barat, Tembaki Warga di Jalanan Kota

Para diplomat Saudi pun sepakat bahwa Israel harus setuju dengan pendirian negara Palestina yang sudah dicanangkan melalui Inisiatif Damai Saudi pada 2002 silam.

Khalid sendiri menyatakan alasan tak bisa menggubris seruan Iran untuk melakukan embargo minyak ke Israel.

"Hal itu bukan pembahasannya saat ini. Arab Saudi tengah berupaya mencari solusi melalui diskusi damai," kata Al Falih dalam diskusi Bloomberg New EconomyForum di Singapura pada 8 November lalu, seperti dikutip dari New Arab.

(tim/bac)