bgibola 1 live

jadwal liga futsal - Keputusan The Fed Bikin Pasar Takut, Bitcoin Cs Kompak Anjlok

2024-10-08 05:56:51

jadwal liga futsal,nomor rokok togel,jadwal liga futsal

Jakarta, CNBC Indonesia -Pasar kripto mengalami pelemahan pada hari ini, Rabu (4/9/2024) di tengah kekhawatiran pelaku pasar perihal kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed dalam beberapa bulan ke depan.

Merujuk dari CoinMarketCappada Rabu (4/9/2024) pukul 06:11 WIB, pasar kripto bergerak melemah. Bitcoin turun 2,64% ke US$57.725,83 dan secara mingguan berada di zona merah 2,59%.

Baca:
Dolar AS Nanjak Lagi, Rupiah Rawan Melemah!

Ethereum terdepresiasi 3,87% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan melemah 0,54%.

Solana tergelincir 4,45% secara harian dan dalam sepekan anjlok 12,39%.

Begitu pula dengan Tron yang tertekan 2,07% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir terpuruk 4,54%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 2,7% ke angka 2.137,2 Open interest terdepresiasi 0,85% di angka US$53,28 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.commenunjukkan angka 47 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase netral dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dikutip dari Coindesk.com, para investor kripto mengharapkan The Fed untuk memangkas suku bunga pada September sebagai pemicu untuk pergerakan bullish. Namun, kekhawatiran resesi yang meningkat bisa menyebabkan koreksi yang lebih dalam, menurut analis di Bitfinex.

Bitcoin (BTC) bisa turun sebanyak 15%-20% setelah pemangkasan suku bunga September jika siklus pelonggaran tersebut disertai dengan resesi, tulis tim tersebut. Ini akan berarti titik terendah di kisaran US$40.000-US$50.000.

"Biasanya, pemangkasan suku bunga dianggap sebagai katalis bullish untuk aset berisiko," tulis mereka. "Pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) kemungkinan akan menandai awal dari siklus pemangkasan suku bunga standar, yang bisa menyebabkan apresiasi harga jangka panjang untuk BTC saat kekhawatiran resesi mereda. Langkah seperti itu akan menunjukkan kepercayaan Fed terhadap ketahanan ekonomi, mengurangi kemungkinan penurunan yang parah."

Sebaliknya, pemangkasan sebesar 50 basis poin yang lebih besar mungkin menghasilkan lonjakan jangka pendek sebesar 5%-8% untuk BTC, hanya untuk dihapus oleh kekhawatiran yang berkembang tentang kemungkinan resesi dan dampak negatif lebih lanjut pada harga aset, tambah Bitfinex.

"Ini akan mencerminkan kasus-kasus sebelumnya di mana pemangkasan suku bunga yang agresif awalnya meningkatkan harga aset, hanya untuk keuntungan tersebut tertahan oleh ketidakpastian ekonomi yang meningkat," kata penulisnya.

"Menunggu peluang beli di bulan September untuk membangun eksposur menjelang kuartal keempat secara historis merupakan strategi yang paling efektif," kata Vetle Lunde, analis riset senior di K33.

Periode dari Oktober hingga April secara historis merupakan waktu yang paling kuat untuk Bitcoin. "Seorang investor yang memilih untuk membeli pada awal Oktober dan menjual pada akhir April akan mengalami pengembalian sebesar 1.449% sejak 2019, sementara seorang trader yang memilih strategi sebaliknya akan mengalami pengembalian negatif bersih," kata Lunde.

Laporan tersebut juga menambahkan bahwa ada beberapa katalis positif untuk akhir tahun yang kuat. Tekanan jual besar dari berbagai entitas pemerintah dan Mt. Gox sebagian besar telah mereda.

Hal ini semakin memberikan sentimen bullish bagi Bitcoin ke depannya.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev) Saksikan video di bawah ini:

Video: BI Proyeksikan The Fed Pangkas Suku Bunga 75 Bps di 2024

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Bitcoin & Ethereum Naik, Kripto Sudah Capai Titik Terendah?