Survei terbaru menunjukkan calon presiden dari Republik Donald Trumpmengungguli bakal calon dari Demokrat Kamala Harris dalam pemilihan presiden Amerika Serikat.

Jajak pendapat YouGov/The Economist pada 21-23 Juli menempatkan Trump dengan perolehan 44 persen, sementara Harris 41 persen.

Lihat Juga : Erdogan Isyaratkan Kirim Pasukan Turki ke Israel, Tel Aviv Ancam Balik

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demokrat disebut-sebut akan mengumumkan nama calon untuk maju di kontestasi itu pada Agustus mendatang.

Sejumlah pengamat juga menilai Trump sedang di atas angin terlebih usai percobaan pembunuhan saat kampanye di Pennsylvania pada pertengahan Juli.

Namun, para analis politik juga menduga Harris bisa mengalahkan Trump dengan isu hukum, feminisme, hingga rasialisme.

Trump sementara itu menyerang Harris dengan persoalan inflasi, keamanan perbatasan, dan kejahatan. Eks presiden itu juga menyebut perempuan keturunan Asia ini lebih liberal dari Joe Biden.

Saat kampanye, Trump bahkan menyebut Harris "gelandangan tiga minggu" sebelum naik ke jajaran Demokrat, wapres paling tak kompeten dan paling kiri dalam sejarah AS.

Lihat Juga : KILAS INTERNASIONALIsrael Kembali Gempur Hizbullah hingga Izin Perang Kabinet Netanyahu

Saat ini, survei untuk kedua nama itu belum terlihat signifikan. Hasil yang didapat Trump, tak beda jauh dengan Harris. Perselisihan di antara mereka hanya sekitar 2-3 persen.

CNN melaporkan kontestasi politik kian ketat usai Demokrat menentukan wakil presiden untuk menemani Harris, jika diusung, debat Harris dan Trump, dan debat cawapres mereka.