Jakarta, CNBC Indonesia- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tren peningkatan transaksi paylater periode Julli 2024. Tercatat utang pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater perusahaan pembiayaan tumbuh signifikan sementara Porsi produk kredit BNPL perbankan tumbuh 0,24%, terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi serta baki debet kredit BNPL tumbuh 36,66% (yoy) menjadi Rp18,01 triliun, dengan total jumlah rekening 17,90 juta.

Direktur Utama PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), Indra Utoyo menyebutkan lonjakan penggunaan paylater sebagai konsekuensi logis dari pertumbuhan bisnis e-Commerce, meningkatnya adopsi digital serta adanya potensi kesenjangan akses kredit.

Indra menilai Bisnis paylater telah menjadi inovasi layanan dalam sistem pembayaran sehingga berpeluang terus tumbuh meski tantangan terkait aspek risiko seperti kredit macet atau NPL dari Paylater harus diwaspadai.

Ke depan, bisnis PayLater perlu diperkuat seperti membangun underwriting dan credit scoring hingga penguatan keamanan data guna mencegah fraud.

Seperti apa tantangan dan perkembangan bisnis paylater? bagaimana pemanfaatan teknologi AI dalam paylater? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Direktur Utama PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), Indra Utoyo dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Kamis, 26/09/2024)