2024-10-09 09:14:23
Warga Palestina berjalan melewati rumah-rumah yang hancur, di tengah konflik yang masih berlanjut antara Israel dan Hamas sejak 7 Oktober 2023 telah genap setahun, di kamp pengungsi Jabalia, di Jalur Gaza utara. Konflik tersbut belum ada tanda penyelesaian konflik dalam waktu dekat. (REUTERS/Mahmoud Issa/File Foto)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada Minggu (6/10/2024) menyatakan tekad untuk meraih kemenangan dan menegaskan bahwa militer negaranya telah "mengubah realitas secara total" dalam setahun sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang menjadi awal perang Gaza terbaru. (REUTERS/Amir Cohen)
Pada akhir September, Israel mengalihkan fokusnya ke utara dengan memperkuat aksi militer terhadap Hezbollah, kelompok yang didukung oleh Iran. Hizbullah secara rutin meluncurkan roket dari Lebanon sebagai bentuk dukungan terhadap Hamas. (AP Photo/Hassan Ammar)
Israel telah melakukan berbagai serangan di perbatasan Lebanon dengan tujuan menghentikan ancaman dari kelompok militan tersebut. (REUTERS/Amir Cohen)
Hamas, di sisi lain, menyebut serangan pada 7 Oktober sebagai "tindakan mulia" dan menyatakan bahwa rakyat Palestina sedang "menulis sejarah baru dengan perlawanan mereka". Serangan tersebut menyebabkan 1.205 orang tewas, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil. (REUTERS/Mohammed Salem)
Serangan yang telah berlangsung satu tahun tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga menyebabkan berbagai krisis, termasuk krisis pangan. (REUTERS/Mahmoud Issa)
Dalam satu lokasi saja, di pesta rave Nova di gurun Negev, setidaknya 370 orang tewas. Acara peringatan digelar di Tel Aviv pada Minggu malam dengan lilin, doa, dan musik. (REUTERS/Amir Cohen)
Secara keseluruhan, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, total jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi 41.825. Kemudian, sebanyak 96.910 orang lainnya terluka. (REUTERS/Ramadan Abed/File Photo)