bgibola 1 live

pragmatik 128 - CEO Boeing Disidang Senat AS, Janji Perbaikan Dianggap Omong Kosong

2024-10-08 00:33:20

pragmatik 128,mbak4d2 rtp,pragmatik 128Jakarta, CNN Indonesia--

CEO Boeing Dave Calhoundiperkirakan akan meminta maaf kepada keluarga korban kecelakaan pada Selasa (18/6) di sidang Senat ASuntuk mengusut tuduhan bahwa pembuat pesawat lebih mengutamakan keuntungan daripada keselamatan.

Sidang tersebut akan memeriksa budaya keselamatan Boeing, serta merupakan lanjutan dari sesi Subkomite Permanen Senat untuk Investigasi pada bulan April lalu.

Sebelumnya, sesi tersebut menampilkan seorang insinyur Boeing yang bersaksi bahwa ia dihukum karena mengajukan pertanyaan keselamatan tentang 787 Dreamliner dan 777 yang paling laris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Boeing Ungkap Perkembangan 24 Pesawat Tempur yang Dipesan Prabowo
  • Menata Hidup dan Mencari Penghasilan Baru Bagi Korban PHK
  • William Ding, Eks 'PNS' Jadi Orang Terkaya China Berharta Rp488 T

Tuduhan pelapor seputar 787 dan 777 hanyalah satu dari sekian banyak masalah yang dihadapi Boeing yang mungkin muncul pada sidang.

Pada Januari, panel badan pesawat pada 737 MAX meledak di tengah penerbangan, sehingga memerlukan pendaratan darurat dan menyebabkan beberapa pesawat MAX dilarang terbang dalam waktu singkat.

Sementara itu, pada Mei Departemen Kehakiman menyimpulkan bahwa Boeing dapat dituntut karena melanggar penyelesaian pidana menyusul dua kecelakaan fatal 737 MAX pada 2018 dan 2019, di lepas pantai Indonesia dan di Ethiopia.

Departemen Kehakiman akan memutuskan menuntut atau tidak bulan depan.

Calhoun sebelumnya telah meminta maaf atas insiden Alaska Airlines dan mengumumkan penghentian produksi serta langkah-langkah lain untuk meningkatkan keselamatan dan jaminan kualitas.

Dalam pernyataan pembukaan Calhoun, yang dirilis oleh Boeing menjelang sidang, dia menegaskan kembali poin-poin tersebut. Calhoun juga menekankan bahwa perusahaan memiliki kebijakan ketat yang melarang pembalasan terhadap karyawan yang melaporkan masalah.

"Budaya kami jauh dari sempurna, tapi kami mengambil tindakan dan membuat kemajuan," kata Calhoun. "Kami memahami kegentingan hal ini, dan kami berkomitmen untuk bergerak maju dengan transparansi dan akuntabilitas, sekaligus meningkatkan keterlibatan karyawan."

(AFP/vws)