Kasus surat suara pemilihan umum (Pemilu) 2024 Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, yang direndam sempat viral di media sosial.

Panitia pengawas (Panwas) Pemilu kemudian mengungkapkan kronologi kejadian tersebut.

Panwas pemilih di Jeddah mengaku menyaksikan langsung surat suara lebih direndam oleh air usai selesai pencoblosan di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Panwas TPS luar negeri Jeddah, mengetahui menulis kejadian khusus ini. Apakah Mba [Panwas] hadir dalam proses penulisan ini?" tanya Hasyim.

"Ya saya hadir," jawab Panwas.

Hasyim pun meminta Panwas untuk menjelaskan kronologi perendaman surat suara itu.

"Sampai direncam air dan videokan viral kemana-mana itu bagaimana ceritanya?" tanya Hasyim lagi.

Panwaslu menjelaskan usai pemungutan suara, tersisa sejumlah surat suara yang tidak digunakan. Sisa suarat suara itu kemudian dicoret, sebagai tanda tidak bisa lagi digunakan. Namun, kata dia, saksi Pemilu meminta agar surat suara direndam.

Panwas menyebut pihak yang meminta surat suara itu direndam di antaranya yaitu saksi dari paslon 01 atas nama Hafnizar, saksi paslon 02 atas nama Asep Jaelani dan saksi paslon 03 atas nama Mulyadi.

Lihat Juga : Analis Asing Prediksi Gaya Prabowo Pimpin Indonesia

Kemudian, saksi dari parpol yang meminta hal sama yaitu Hafnizar dari PKB, Asep Jaelani Partai Gerindra, Sunamin dari PdIP dan Hafnizar dari PKS.

Dia menyebut kejadian itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB dini hari. Saat itu, semua petugas KPPSLN, Panwas dan saksi sudah bekerja selama 15 jam untuk mengurus pemungutan suara tersebut.

Panwas telah mengingatkan jika surat suara yang tidak digunakan cukup diberi tanda silang. Namun, saksi kukuh meminta direndam.

"Saksi mendesak ingin dimusnahkan dengan dasar kepercayaan supaya kita yakin surat suara itu tidak digunakan lagi," ujarnya.

Lihat Juga : Anak Crazy Rich India Nikah Sampai Undang Bill Gates hingga Zuckerberg

"Akhirnya desakan saksi jam setengah tiga pagi, jam tiga pagi dengan kondisi kita semua lelah yang membuat itu terjadi," imbuhnya.

Dia mengatakan surat suara direndam hingga pagi hari. Setelah itu, surat suara dibawa ke Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah. Lalu, di sana surat suara itu dibersihkan. Momen itu yang kemudian viral di media sosial.

"Yang mencelup semua perempuan ya? siapa itu?" tanya Hasyim

"Itu adalah shelterpak, shelterKJRI-nya," jawab Panwas.

"Jadi ibu-ibu bukan merendam ya?" tanya Hasyim lagi.

"Bukan," jawab Panwas.

Sebelumnya, viral video yang menunjukkan orang merendam kertas yang disebut sisa surat suara Pemilu 2024 di Arab Saudi viral di media sosial. Salah satunya diunggah dalam akun X.

"Baru pertama kali di Arab Saudi surat suara lebih direndam biar tidak curang. Viralkan IDE YG BAGUS UTK TPS TERDEKAT KITA," demikian keterangan yang menyertai video itu.