PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun- Problem kekurangan murid jenjang sekolah dasar (SD) terjadi di lembaga pendidikan swasta dan negeri di Kabupaten Pacitan.

Bahkan, tak sedikit SD negeri mengurangi jumlah rombongan belajar (rombel) lantaran tak bisa memenuhi pagu.

Hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2024/2025, jumlah murid yang masuk ke beberapa SD negeri turun drastis, pun masih menyisakan bangku kosong. 

Data Dinas Pendidikan (Dindik) Pacitan, dari total 418 SD (408 negeri dan 10 swasta) tercatat ada 4.947 siswa baru dari 429 rombel. Atau rata-rata 11,5 siswa per sekolah.

Sementara pada PPDB  2023 lalu mencapai 5.300 siswa baru atau rata-rata 12 siswa per sekolah.

Baca Juga: Bersiap Sandang Kota Kreatif, Bupati Ponorogo Berharap Pelaku UMKM Melek Digital

‘’Turun sekitar 353 murid baru dari tahun lalu,’’ kata Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dindik Pacitan Wahyono, Kamis (18/7).

Menurut dia, ada beberapa faktor yang membuat jumlah siswa baru turun.

Di antaranya dampak keberhasilan program keluarga berencana (KB).

Jumlah anak yang memasuki usia SD di sekitar sekolah tidak sebanyak sebelumnya.

Baca Juga: Grand Final Proliga 2024: Kesempatan Wilda Nurfadhilah Hattrick Juara bersama Dua Klub Berbeda

Sekolah sebenarnya sudah sosialisasi untuk mendapatkan peserta didik baru.

Namun tetap tidak bisa memenuhi pagu. Faktor lainnya persaingan antarsekolah yang lokasinya saling berdekatan.

‘’Pendidikan orang tua semakin tinggi, sehingga semakin mempertimbangkan untuk memlilih sekolah anaknya,’’ tambahnya.