bgibola 1 live

statistik celta vigo vs girona - PGE Dorong Penciptaan Ekosistem Percepatan Pengembangan Panas Bumi

2024-10-08 05:21:19

statistik celta vigo vs girona,doyan303 login,statistik celta vigo vs girona

Jakarta, CNBC Indonesia -PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE mendorong kolaborasi antara industri panas bumi dan pemerintah, untuk mengambil peluang dan menghadapi tantangan yang ada. Direktur Utama PGE Julfi Hadi menyampaikan, panas bumi memiliki karakteristik unggul sebagai pemikul beban dasar kelistrikan (baseload energy) yang menjadikannya ideal untuk menggantikan sumber energi konvensional.

Namun, baru sekitar 2,6 GW atau 11% dari sumber daya yang sudah dikembangkan. Padahal, untuk mencapai target kapasitas 10,5 GW pada 2035 sesuai dengan target bauran energi nasional, dibutuhkan penambahan kapasitas 700-800 MW setiap tahun. Tantangan utamanya adalah keekonomian proyek panas bumi.

"Pengembangan energi panas bumi di Indonesia perlu strategi khusus untuk meningkatkan daya tarik komersial tanpa menaikkan harga jual listrik yang telah Halaman 2 dari 3 ditentukan pemerintah. Adopsi teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi
serta skala operasi yang lebih besar diperlukan untuk menurunkan biaya dan membuat proyek pengembangan lebih layak secara ekonomi," kata Julfi Hadi dalam keterangan resmi, Jumat (20/9/2024).

Julfi Hadi juga menekankan bahwa upaya menciptakan ekosistem yang ideal untuk percepatan pengembangan energi panas bumi memang membutuhkan kapasitas yang kuat dari pengembang panas bumi. Dalam hal ini, skala usaha dan sumber daya yang dimiliki pengembang panas bumi menjadi kuncinya.

"PGE dengan keunggulan kompetitifnya mampu memberikan dukungan untuk mewujudkan ekosistem yang ideal untuk percepatan pengembangan panas bumi. PGE memiliki sumber daya 3 GW di seluruh wilayah kerjanya yang 60%-nya
merupakan aset panas bumi berkualitas tinggi. PGE memiliki kapasitas untuk menjalankan strategi itu," jelas Julfi Hadi.

Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan juga merupakan elemen penting dalam menciptakan ekosistem yang ideal untuk pengembangan energi panas bumi. PGE juga bekerja sama erat dengan pemerintah untuk memastikan inisiatifnya sejalan dengan agenda transisi energi nasional.

Selain itu, PGE bermitra dengan sejumlah perusahaan Tanah Air untuk manufaktur komponen utama pembangkit listrik panas bumi seperti heat exchanger dan cooling tower guna meningkatkan kandungan lokal dan menekan biaya. Dukungan dari pemerintah berupa insentif fiskal dan non-fiskal, serta implementasi mekanisme cost recovery, sangat penting untuk mengurangi risiko investasi awal dan mempercepat pengembanan panas bumi.

"PGE berperan sebagai main engine dalam upaya Indonesia menuju energi bersih, tidak hanya dengan gagasan baru tetapi juga melalui tindakan nyata. Namun, PGE dan juga Pertamina tidak bisa bekerja dan menyelesaikan semua tantangan tersebut sendiri. Kami berharap semua pemangku kepentingan dapat berkolaborasi bersama-sama, " pungkas Julfi Hadi.

Untuk mengukuhkan posisi energi panas bumi sebagai energi hijau yang strategis untuk membantu agenda transisi energi nasional dan pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060 diadakan ajang The 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024. Acara ini juga dianggap mampu merealisasikan potensi panas bumi, diperlukan kapasitas yang mumpuni serta kolaborasi dalam menggali sumber daya dan mempercepat pengembangan energi panas bumi.

IIGCE yang digelar di Jakarta Convention Center pada 18-20 September 2024, dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Rabu (18/9). Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya peran panas bumi bagi masa depan energi Indonesia dan komitmen penuh pemerintah untuk mendukung dan memfasilitasi kolaborasi antara berbagai pihak guna mewujudkan pengembangan panas bumi yang berdampak nyata pada kesejahteraan rakyat dan keberlanjutan.

Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa dengan sumber daya 24 GW, Indonesia memiliki cadangan panas bumi terbesar kedua setelah Amerika Serikat, yang menjadikannya salah satu instrumen penting dalam meningkatkan porsi energi baru dan terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional.

Pembicara lainnya termasuk Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Eddy Soeparno, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Satyawan Pudyatmoko, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu, Direktur Panas Bumi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Gigih Udi Atmo, Direktur Utama Star Energy Geothermal Hendra Soetjipto Tan, dan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia H.E. Kevin Burnett, ONZM.

Baca:
Jokowi Saksikan Inovasi PGEO untuk Maksimalkan Potensi Geotermal

(rah/rah) Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Punya Panas Bumi Jumbo, PGE Siap Pimpin Transisi Energi

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Terungkap! 40% Kapasitas Panas Bumi Dunia Ternyata ada di RI