bgibola 1 live

induk organisasi bulu tangkis di indonesia - Netanyahu Tolak Desakan Gencatan Senjata: Ingin Kontrol Keamanan Gaza

2024-10-08 06:14:52

induk organisasi bulu tangkis di indonesia,skor portugal hari ini,induk organisasi bulu tangkis di indonesiaJakarta, CNN Indonesia--

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan internasional soal gencatan senjata dan setop bombardir Jalur Gaza, Palestina.

Netanyahu malah menyatakan militer Israel (Israel Defense Force/IDF) akan terus menggempur milisi Hamas yang ada di Gaza dengan kekuatan penuh.

Mengutip Al Jazeera, dalam pernyataan yang ditayangkan di saluran televisi, Netanyahu mengatakan gencatan senjata hanya akan mungkin apabila Hamas melepaskan seluruh dari 240 sandera yang diambil dari wilayah selatan Israel pada 7 Oktober lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, dia mengatakan Gaza akan didemiliterisasi setelah perang. Kemudian, sambungnya, Isarael akan 'melanjutkan untuk mengontrol keamanan di sana'.

Saat ditanya apa yang dimaksudnya soal 'kontrol keamanan', Netanyahu menjawab pasukan Israel bisa masuk ke Gaza ketika dibutuhkan untuk memburu milisi Hamas di wilayah tersebut.

"Saya ulangi: kontrol keamanan total dengan kemampuan untuk masuk [Gaza] kapanpun Anda ingin untuk menghabisi teroris yang mungkin bersiap kembali," katanya.

Lihat Juga :
Pos Rafah Perbatasan Gaza-Mesir Dibuka lagi Hari Ini

Sebelumnya desakan agar Israel menghentikan bombardir ke Gaza datang dari berbagai penjuru dunia, terutama negara-negara Islam.

Belakangan pada Sabtu (11/11) lalu, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) luar biasa di Riyadh, Arab Saudi.

Dalam KTT OKI itu negara-negara Islam, termasuk Indonesia yang penduduk muslimnya besar, mendesak Israel menghentikan segera operasi militer di Gaza. OKI juga menolak justifikasi Israel dalam serangan yang telah berlangsung sebulan lebih itu dengan dalih 'membela diri'.

Dalam komunike final hasil KTT luar biasa OKI itu, negara-negara tergabung di sana "mendesak Pengadilan Kriminal Internasional untuk menyelidiki "kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Israel".

Mengutip dari Reuters, putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman dalam pidatonya di KTT OKI mengatakan, "Kita menghadapi bencana kemanusiaan yang membuktikan kegagalan Dewan Keamanan [PBB] dan komunitas internasional untuk mengakhiri pelanggaran mencolok Israel terhadap hukum internasional."

Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang juga hadir di KTT OKI itu mengatakan rakyat Palestina menghadapi perang genosida, dan mendesak Israel--juga sekutunya, Amerika Serikat--untuk mengakhiri agresi tersebut.

Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam pidatonya di KTT OKI mengatakan pihaknya memuji milisi Hamas yang berjuang melawan negara pendudukan Israel. Dia juga mengimbau negara-negara Islam untuk memboikot ekonomi Israel.

"Tak ada jalan lain kecuali melawan Israel. Kami mencium tangan Hamas untuk perlawanannya terhadap Israel," kata Raisi.

Lihat Juga :
Demo Pro Palestina di London saat Peringatan Selesainya Perang Dunia I

Sementara itu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang juga hadir di sana mengatakan OKI harus menuntut gencatan senjata dari Israel. T anpa gencatan senjata, menurutnya, situasi di Gaza semakin tak membaik.

"Ini collective punishmentdan kita semua cari jalan agar Israel lakukan gencatan senjata," kata Jokowi.

"Satu bulan telah terjadi kekejaman ini dan dunia seolah-olah tak berdaya, lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia dan 190 pimpinan negara, tapi sampai saat ini tak satupun yang mampu hentikan kekejaman ini," paparnya lagi.

Selain gencatan senjata, Jokowi juga meminta mempercepat dan memperluas bantuan kemanusiaan ke Palestina. Ia berharap negara-negara OKI bisa mengusulkan mekanisme bantuan yang berkelanjutan.

Sejak penyerangan Gaza oleh IDF pada awal Oktober lalu, sebulan kemudian hingga Jumat (10/11) ini tercatat lebih dari 11 ribu orang di sana tewas. Sebanyak 20 persen di antaranya adalah anak-anak.

Militer Israel memborbardir wilayah Gaza, baik dari udara maupun serangan darat untuk memburu milisi Hamas pascainfilrasi pada 7 Okober lalu ke wilayah Negara Yahudi.

(Reuters, Aljazeera/kid)