PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun - Bencana alam terus mengintai wilayah Kabupaten Pacitan.

Terbaru potensi gempa megathrustdan tsunami yang terngiang-ngiang di telinga masyarakat setempat.

Sehingga, kesiapsiagaan mutlak diperlukan di wilayah selatan Jawa ini.

Untuk itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berencana memasang alat deteksi pergerakan tanah di sepanjang Sesar Grindulu.

Baca Juga: Banyak Sampah Berserakan di Bantaran, Warga Kota Madiun Gelar Aksi Bersih-Bersih

‘’Nanti akan dipasang delapan unit,’’ kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Sawahan, Nganjuk, Sumber Harto, saat Jagong Bareng relawan kebencanaan di Gedung Grahatama Jaladri UPT PPP Tamperan, Ahad (22/9).

Sementara Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menambahkan, kebencanaan adalah urusan bersama. Pasalnya, wilayah kabupaten ini rentan bencana alam.

Mulai banjir, tanah longsor, abrasi, kebakaran, kekeringan, gempa bumi hingga tsunami. Sehingga, butuh kesiapsiagaan tinggi.

‘’Harapan kami bencana itu menjadi potensi saja, tetapi tidak terjadi,’’ ujarnya usai acara.

Baca Juga: Pasang Seratusan Papan Peringatan Bencana Bantuan dari BPBD Jatim, Pemkab Magetan Sebut Bentuk Mitigasi

Berdasarkan hasil kajian BMKG, jalur Sesar Grindulu melintasi lima wilayah kecamatan.

Yakni Bandar, Nawangan, Punung, Arjosari, serta Donorojo.

Pacitan masuk kategori risiko tinggi karena berhadapan dengan zona megathrustselatan Jawa dan di jalur Sesar Grindulu.

‘’Mitigasi perlu dilakukan agar masyarakat memahami pentingnya untuk selalu waspada,’’ jelas bupati. (hyo/sat)