personal classic hand tossed,welcome to hk pool,personal classic hand tossed

Jakarta, CNBC Indonesia - Peneliti menyatakan obat pengurang berat badan seperti Ozempic dan Wegovy juga ampuh sebagai obat awet muda.

Futurism melaporkan penelitian terbaru menunjukkan keterkaitan obat jenis semaglutide dengan efek anti penuaan.

Obat jenis semaglutide yang dijual dengan merek Ozempic dan Wegovyaw alnya dikembangkan sebagai obat diabetes. Namun, obat ini kemudian populer sebagai obat ajaib yang bisa dengan cepat membantu mengurangi berat badan.

"Semaglutide memiliki khasiat jauh lebih banyak dari yang kita bayangkan. Bukan hanya menghindari serangan jantung. Obat ini memperbaiki kesehatan. Saya tidak kaget jika meningkatkan kondisi kesehatan ini ternyata melambatkan proses penuaan," kata Harlan Krumholz dari Yale School of Medicine seperti dikutip oleh BBC.

Pilihan Redaksi Viral Ramuan Air Tajin Disebut Bisa Turunkan Berat Badan, Benarkah? Paus Fransiskus Bilang Bumi Sakit, Faktanya Jauh Lebih Parah Peneliti Jepang Temukan Senyawa Antikanker di Dalam Makanan

Penelitian yang dilakukan Krumholz adalah bagian dari uji coba di AS yang melibatkan 17.600 orang berusia 45 atau lebih tua yang kegemukan, punya penyakit jantung, tetapi tidak mengidap diabetes. Dalam 3 tahun, setiap peserta uji coba diberikan semaglutide atau obat placebo.

Menurut Krumholz, hasilnya sangat kontras. Pasien yang mengonsumsi semaglutide dan meninggal dunia 19 persen lebih rendah dari kelompok yang diberikan placebo. Tingkat kematian akibat Covid-19, bahkan 33 persen lebih rendah.

Semaglutide adalah obat yang meniru hormon GLP-1, yaitu hormon yang mengendalikan produksi insulin. Artinya, obat ini efektif dalam mengendalikan level gula darah. Namun, hormon yang sama juga berpengaruh kepada persepsi selera makan. Efek ini yang membuat semaglutide digunakan untuk menekan nafsu makan dan mengubah cara tubuh memproses makanan.

Meskipun laris manis sebagai obat penurun berat badan, semaglutide kini juga populer digunakan untuk berbagai kegunaan lain seperti menekan konsumsi rokok dan alkohol. Penelitian lain mengaitkannya untuk efek menekan risiko pikun dan risiko jantung.

"Penurunan kematian non-kardiovaskular terutama kematian akibat infeksi, sangat mengejutkan. Penemuan ini memperkuat hipotesis bahwa obesitas dan kegemukan meningkatkan risiko kematian," kata Benjamin Scirica kepada The Guardian.

(dem/dem) Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi AI Bantu Bank Perluas Penyaluran Kredit, Dijamin Aman?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">

---