bgibola 1 live

buku mimpi 2d 86 - Saham Berjatuhan

2024-10-08 06:12:42

buku mimpi 2d 86,pangeran toto3,buku mimpi 2d 86Jakarta, CNN Indonesia--

Pasar saham ASgonjang-ganjing Senin (5/8). Nasdaq Composite Indeks misalnya, anjlok 5 persen.

Sejumlah saham utama yang sempat melesat dan mencapai rekor tertingginya pada awal tahun ini, tiba-tiba terperosok. Mengutip Reuters, saham Apple (AAPL.O) sempat merosot 8,4 pada sesi pembukaan pasar.

Hal sama juga dialami Microsoft (MSFT.O) yang dibuka turun 4,7 persen. Sedangkan Alphabet (GOOGL.O) turun 6 persen pada pukul 06:45 waktu AS, Dow E-mini turun 775 poin atau 1,94 persen, S&P 500 E-mini turun 160,75 poin atau 2,99 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya, data pasar tenaga kerja. Data terbaru yang dirilis Jumat pekan lalu menunjukkan tingkat pengangguran di AS melonjak 4,3 persen ke level tertinggi dalam hampir tiga tahun pada Juli kemarin

Angka tersebut naik dari 4,1 persen pada  Juni lalu dan naik dari level terendah dalam lima dekade sebesar 3,4 persen pada bulan April tahun lalu. Data yang mengecewakan itu memicu kekhawatiran pasar terhadap apa yang biasa disebut sebagai "Sahm Ruler".

Masalah ini sering dipandang oleh banyak pengamat dan kalangan sebagai  indikator resesi yang akurat secara historis.

Namun, kemungkinan resesi itu ditepis oleh Kepala Ekonom Oxford Economics Nacy Vanden Houten. Mengutip Al Jazeera, ia tidak melihat celah bahwa resesi akan melanda AS.

"Kami tidak melihat resesi meskipun pasar saham saat ini berperilaku seperti mengantisipasi resesi," kata Nancy.

"Laporan pekerjaan jelas lebih lemah dari perkiraan sebagian besar ekonom dan kami tidak mengabaikan tanda-tanda pasar tenaga kerja yang lebih lemah, namun ada hal-hal yang terjadi di bawah permukaan yang perlu diperhitungkan ketika melihat data hari Jumat," tambahnya.

Hal sama juga disampaikan oleh asisten direktur di Moody's Analytics Matt Colyar menurutnya, apa yang terjadi pada ekonomi AS saat ini hanyalah bukti bahwa kebijakan bunga acuan yang dijalankan The Fed;  memperlambat perekonomian, memperlambat lapangan kerja sehingga orang tidak terus berpindah pekerjaan dan mendapatkan kenaikan gaji sebesar 8-10 persen sedang terjadi.

"Ini tidak menandakan resesi," kata Colyar 

[Gambas:Video CNN]



(agt/agt)