bgibola 1 live

vip mandiriqq - Sri Mulyani Beber 4 Subsektor Manufaktur Tertekan Barang Impor

2024-10-09 03:00:50

vip mandiriqq,868 bos,vip mandiriqqJakarta, CNN Indonesia--

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyanimengatakan ada empat subsektor manufakturyang mengalami tekanan yakni industri tekstil produk tekstil (TPT), alas kaki, mesin, dan karet.

Berdasarkan paparannya, industri TPT stagnan hingga kuartal II/2024. Kemudian industri mesin terkontraksi 1,8 persen. Sedangkan karet mengalami pertumbuhan hanya 2,1 persen dan alas kaki 1,9 persen.

"Ini industri yang terdera, terkena, dan tertekan banyak hal. Mungkin demand-nya masih memadai, tapi karena kompetisi dari impor (industri tertekan)," katanya dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Agustus 2024, Selasa (13/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk melindungi industri dalam negeri dari barang impor, sambungnya, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian telah meminta dikenakannya Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) terhadap sejumlah komoditas. Regulasi itu ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK).

"Menteri terkait mereka akan melakukan langkah-langkah yang nanti keluarnya dalam bentuk PMK. Entah menggunakan bea masuk, tarif, atau cara yang lain," katanya.

Kendati demikian, Sri Mulyani mengatakan ada subsektor manufaktur yang tumbuh pesat, yakni industri logam dasar yang berhubungan dengan hilirisasi tumbuh 18,1 persen, industri kimia farmasi tumbuh 8 persen, dan industri makanan minuman tumbuh 5,5 persen.

"Jadi kita memang melihat ada beberapashiftingmanufaktur yang masih memiliki pattern permintaan baik dalam negeri seperti makanan minuman, farmasi, dan juga industri hilirisasi," katanya.

Kinerja sektor manufaktur Indonesia memble belakangan ini. Mengutip rilis S&P Global, Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia untuk Juli 2024 hanya 49,3, turun dibandingkan Juni 2024 yang berada pada angka 50,7. Pelemahan kinerja itu pun menjadi perhatian Jokowi.

Jokowi sebenarnya sudah punya kecurigaan mengenai penyebab masalah itu; banjir impor dan pelemahan permintaan domestik.

"Betul-betul dilihat kenapa permintaan domestik melemah, bisa karena beban impor, bahan baku yang tinggi karena fluktuasi rupiah atau adanya juga serangan produk-produk impor yang masuk ke dalam negara kita," kata Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna perdana di IKN pada Senin (12/8).

Ia pun ingin para menteri Kabinet Indonesia Maju mencari tahu penyebab sebenarnya sehingga kinerja manufaktur bisa kembali dibangkitkan.

"Saya ingin dicari betul penyebab utamanya dan segera diantisipasi karena penurunan PMI ini saya lihat sudah terjadi sejak empat bulan terakhir," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]



(fby/sfr)