bgibola 1 live

kucingslot - Intip Tradisi Unik Sambut Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Indonesia!

2024-10-08 05:29:29

kucingslot,rtp jamuslot hari ini,kucingslot

Jakarta, CNBC Indonesia -Umat Islam di seluruh dunia merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap bulan Rabiul Awal, dan pada tahun 2024, perayaan ini jatuh pada Senin, 16 September.

Berbagai tradisi dilakukan oleh masyarakat Muslim di Indonesia untuk memperingati momen kelahiran Rasulullah ini, dengan setiap daerah memiliki cara yang khas dan unik.

Di Aceh, misalnya, perayaan Maulid Nabi berlangsung lebih lama dari kebanyakan daerah lainnya. Warga Aceh tidak hanya merayakannya pada bulan Rabiul Awal, tetapi juga selama 90 hari setelah bulan tersebut.

Tradisi ini dilakukan dengan mengadakan kenduri secara bergilir, di mana setiap keluarga memasak makanan yang kemudian dibawa ke masjid untuk disajikan kepada para tamu yang datang berzikir dan berdoa bersama.

Makanan ini biasanya disajikan dalam wadah khusus bernama amben, yakni alat berbentuk silinder dengan berbagai ukuran.

Sementara itu, di Madura, Jawa Timur, perayaan Maulid Nabi juga tidak kalah meriah dan berlangsung selama sebulan penuh. Peringatan ini diselenggarakan secara bergilir di rumah-rumah warga, di mana mereka melantunkan shalawat, barzanji, dan simthud durar.

Puncak dari perayaan ini adalah acara Mulot Agung, di mana warga berkumpul di masjid untuk bersholawat dan berdoa bersama. Setelah itu, mereka mengikuti acara berebut buah, uang, dan wangi-wangian yang telah didoakan.

Barang-barang ini dipercaya membawa berkah bagi siapa saja yang berhasil mendapatkannya.

Di Yogyakarta, tradisi Maulid Nabi dilaksanakan dengan upacara kebesaran Keraton yang dikenal sebagai Hajad Dalem Sekaten dan Grebeg Mulud. Rangkaian kegiatan dimulai dengan prosesi Miyos Gangsa, yang dilakukan seminggu sebelum perayaan, dan diakhiri dengan Grebeg Mulud pada 12 Rabiul Awal.

Sekaten awalnya adalah upacara untuk menghormati leluhur di Tanah Jawa yang beragama Hindu, namun seiring waktu, tradisi ini digunakan sebagai sarana penyebaran agama Islam dengan pertunjukan gamelan sebagai daya tarik utama.

Selain prosesi upacara, Keraton Yogyakarta juga mengadakan Pasar Malam Perayaan Sekaten dan pameran di sekitar keraton untuk menyambut acara ini. Pada acara puncak Grebeg Mulud, iring-iringan gunungan yang berisi hasil bumi seperti sayuran dan buah-buahan diarak dan dibagikan kepada masyarakat yang berebut mendapatkannya, karena dipercaya membawa berkah.

Masyarakat Jawa berebut 'Gunungan', sebuah kurban berbentuk gunung, saat upacara Grebeg Syawalan sebagai bagian dari perayaan Idul Fitri di Masjid Agung Kauman pada 22 April 2023 di Yogyakarta, Indonesia. Grebeg Syawal merupakan tradisi yang mengikuti bulan suci Ramadan untuk menyambut Idul Fitri. Tradisi tersebut berupa sesaji sayuran, paprika, telur, dan barang-barang lainnya yang disebut 'Gunungan Wadon' dan 'Gunungan Lanang' yang dibawa ke Masjid Raya sebagai bagian dari simbol sedekah Sri Sultan Hamengkubuwono X kepada rakyatnya. Menerima sebagian Gunungan dipercaya membawa keberuntungan dan berkah untuk setahun ke depan. (Ulet Ifansasti/Getty Images)Foto: Masyarakat Jawa berebut 'Gunungan', sebuah kurban berbentuk gunung, saat upacara Grebeg Syawalan sebagai bagian dari perayaan Idul Fitri di Masjid Agung Kauman pada 22 April 2023 di Yogyakarta, Indonesia. (Getty Images/Ulet Ifansasti)
Masyarakat Jawa berebut 'Gunungan', sebuah kurban berbentuk gunung, saat upacara Grebeg Syawalan sebagai bagian dari perayaan Idul Fitri di Masjid Agung Kauman pada 22 April 2023 di Yogyakarta, Indonesia. Grebeg Syawal merupakan tradisi yang mengikuti bulan suci Ramadan untuk menyambut Idul Fitri. Tradisi tersebut berupa sesaji sayuran, paprika, telur, dan barang-barang lainnya yang disebut 'Gunungan Wadon' dan 'Gunungan Lanang' yang dibawa ke Masjid Raya sebagai bagian dari simbol sedekah Sri Sultan Hamengkubuwono X kepada rakyatnya. Menerima sebagian Gunungan dipercaya membawa keberuntungan dan berkah untuk setahun ke depan. (Ulet Ifansasti/Getty Images)

Di Gorontalo, perayaan Maulid Nabi dikenal dengan nama Walima. Tradisi ini telah ada sejak abad ke-17, ketika Islam pertama kali masuk ke wilayah tersebut. Prosesi dimulai dengan dikili, atau zikir, di Masjid At-Taqwa yang terletak di Desa Bongo.

Masyarakat menyiapkan kue-kue tradisional seperti kolombengi, sukade, wapili, dan telur rebus yang disusun menjadi tolangga, struktur berbentuk menara atau kapal laut. Tolangga ini kemudian diarak ke masjid, dan setelah upacara zikir, makanan di dalamnya dibagikan kepada masyarakat.

Di Kalimantan Selatan, masyarakat Banjar merayakan Maulid Nabi dengan tradisi unik yang disebut Baayan Maulid. Kata "baayan" berarti ayunan atau buaian, sedangkan "mulud" berasal dari kata bahasa Arab yang mengacu pada perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Dalam tradisi ini, bayi-bayi diayunkan sambil diiringi lantunan shalawat sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini tidak hanya bertujuan untuk mengenang kelahiran Rasulullah, tetapi juga diharapkan membawa berkah bagi anak-anak yang diayunkan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">