bgibola 1 live

keluaran kamboja kemarin - CEO Telegram Pavel Durov Turut Diperiksa Dugaan Kasus Kekerasan Anak

2024-10-09 21:51:48

keluaran kamboja kemarin,pengeluaran 5d macau,keluaran kamboja kemarinJakarta, CNN Indonesia--

CEO Telegram Pavel Durov dikabarkan turut diselidiki atas dugaan kekerasan terhadap anak setelah ditangkap di Paris pada akhir pekan lalu (24/8). Awalnya, ia ditangkap dengan surat perintah terkait kurangnya moderasi Telegram.

Durov diselidiki atas dugaan terkait sejumlah kejahatan, termasuk tuduhan platformnya terlibat dalam membantu penipu, pengedar narkoba, dan orang-orang yang menyebarkan pornografi anak.

Lihat Juga :
CEO Telegram Pavel Durov Dilimpahkan ke Pengadilan Usai 4 Hari Ditahan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, penyelidikan atas dugaan tersebut akhirnya dibuka baru-baru ini oleh kantor perlindungan anak Prancis. Sumber menyatakan kekerasan itu diduga terjadi di Paris.

[Gambas:Video CNN]



Belum ada informasi lebih lanjut mengenai perkembangan kasus ini. Namun, terkait Telegram, perkaranya sudah dilimpahkan ke pengadilan setelah Durov diinterogasi empat hari dalam tahanan oleh penyidik.

Penyerahan itu diduga dilakukan sebelum penjatuhan dakwaan. CNN pada Rabu (28/8) memberitakan kantor kejaksaan Paris mengatakan Pavel Durov akan menghadapi interogasi awal dan "kemungkinan dakwaan" pengadilan di ibu kota Prancis.

Pilihan Redaksi
  • Fakta Unik CEO Telegram Pavel Durov, Punya 100 Anak Biologis
  • CEO Pavel Durov Ditangkap, Bagaimana Nasib Telegram di Indonesia?

Aplikasi Durov dan kurangnya moderasi konten, juga telah diawasi karena penggunaannya oleh kelompok teroris dan ekstremis sayap kanan.

Ia telah ditahan hingga 96 jam, jumlah waktu maksimum seseorang dapat ditahan menurut hukum Prancis sebelum didakwa.

Telegram diluncurkan pada 2013 oleh Durov dan saudaranya, Nikolai. Aplikasi itu sekarang memiliki lebih dari 950 juta pengguna, menurut sebuah posting dari Durov pada Juli 2024, menjadikannya salah satu platform pengiriman pesan paling banyak digunakan di dunia.

Percakapan di aplikasi tersebut dienkripsi, yang berarti bahwa lembaga penegak hukum - dan Telegram sendiri - memiliki sedikit pengawasan terhadap hal-hal yang diunggah pengguna di sana.

Durov lahir di Uni Soviet pada 1984, dan di usia 20-an dikenal sebagai "Mark Zuckerberg dari Rusia." Ia meninggalkan negara itu pada 2014 dan sekarang tinggal di Dubai, tempat kantor pusat Telegram berada, sambil juga memegang kewarganegaraan Prancis.

(AFP/chri)