bgibola 1 live

dewaslot99 vip - Relawan WNI Beber Kengerian Serangan Israel di Gaza Selatan

2024-10-08 01:48:55

dewaslot99 vip,zonaslot88,dewaslot99 vipJakarta, CNN Indonesia--

Warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di Palestina membeberkan kengerian serangan-serangan terbaru Israel di Khan Younis, Gazaselatan.

Relawan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) bernama Fikri Rofiul Haq mengatakan ledakan terus-menerus terdengar di Kota Khan Younis.

"Kami bisa mendengar serangan itu dengan sangat jelas di sekitar kami," kata Fikri kepadaAl Jazeera, Rabu (6/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fikri lantas mengatakan dia dan warga di Khan Younis hanya bisa berdiam diri di tempat pengungsian.

Dia dan dua relawan WNI lain mengungsi di sebuah gedung sekolah, karena tempat tinggal mereka sebelumnya dan Rumah Sakit Indonesia di utara Gaza hancur digempur Israel.

Saat bom dijatuhkan, Fikri dan yang lain hanya bisa berdiam di kamar.

"Hanya itu yang bisa kami lakukan," ujar dia.

"Saya takut, saya hanya manusia. Tapi, lama-kelamaan ketakutan itu hilang," imbuh Fikri.

Pilihan Redaksi
  • Kenapa Israel Tetap Serbu Tepi Barat di Tengah Agresi ke Gaza?
  • 7.800 Warga Palestina Dikurung Tanpa Kejelasan Nasib di Penjara Israel
  • Diamuk Keluarga Sandera, Israel Bantah Mau Banjiri Terowongan Hamas

Fikri juga menegaskan bahwa tidak ada terowongan bawah tanah di sekolah yang kini menjadi tempat pengungsian. Israel kerap menyerang fasilitas sipil dengan dalih terdapat terowongan Hamas.

Pasukan Israel melancarkan serangan fase kedua ke Gaza usai gencatan senjata tak diperpanjang.

Di serangan ini, Israel menggempur habis-habisan kamp pengungsian dan rumah sakit. Terbaru, mereka menggempur kamp pengungsi Jabalia selama 12 jam tanpa henti.

Israel dan Hamas sempat gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang dua kali hingga berakhir pada 30 November.

Kesepakatan gencatan senjata itu mencakup pertukaran sandera di Gaza dengan tahanan Palestina di penjara Israel, dan jeda pertempuran.

Namun selama jeda kemanusiaan berlangsung, Israel masih terus menyerang Gaza dan Tepi Barat.

Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober. Imbas serangan mereka, lebih dari 16.000 orang meninggal.



(isa/dna)