bgibola 1 live

berbagi video viral - Labanya Selangit, BUMN Makin Cuan Setelah Holdingisasi

2024-10-07 23:59:57

berbagi video viral,panenpoker login,berbagi video viral

Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat laba konsolidasi perusahaan pelat merah pada 2023 sebesar Rp 292 triliun. Bila hanya menghitung dana tunai, capaian tersebut naik 14,96% secara tahunan (yoy).

Bila ditelisik, capaian laba yang melambung tinggi itu ditopang oleh aksi korporasi yang dilakukan. Sebagaimana diketahui dalam lima tahun terakhir Kementerian BUMN mendorong holdingisasi dan merger untuk mendorong kinerja perusahaan pelat merah.

Sebut saja BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID yang telah mampu merampungkan akuisisi saham PT Freeport Indonesia 2019, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada awal 2024.

Dalam laporan keuangan terbaru, pertumbuhan laba bersih MIND ID mencapai 38 persen year on year (YoY) serta EBITDA tumbuh sekitar 31% dibandingkan dengan semester I/2023. Pencapaian ini didorong oleh kinerja seluruh komoditas yang dikelola, khususnya emas, tembaga, timah, batubara, dan aluminium, yang positif di tahun 2024.

Lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencetak rekor laba pada tahun buku 2023. Laba bank yang fokus pada segmen UMKM ini terbang 17,5% yoy menjadi Rp 60,4 triliun.

Satu sumber utama pertumbuhan laba emiten bersandi BBRI tersebut adalah meningkatnya pembiayaan ke segmen mikro. Hal ini berkat pembentukan Holding Ultra Mikro dengan anggota PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani pada 2021.

Sementara itu, dua BUMN energi, PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) melakukan pembentukan sub holding.

Pertamina tercatat melakukan sub holding pada 2021 lalu. Ada lebih dari 20 anak usaha yang dimiliki Pertamina kemudian ditransformasi menjadi enam subholding sesuai dengan bidang yang relevan.

PLN kemudian mengikuti langkah Pertamina setahun selanjutnya atau pada 2022, dengan mengelompokkan 7 anak usahanya menjadi empat sub holding yang terintegrasi.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan bahwa holdingisasi memperbaiki struktur permodalan secara keseluruhan sehingga meningkatkan kemampuan anggota di dalamnya. Pada akhirnya hal ini akan mengerek kinerja masing-masing perusahaan.

"Harapannya kalau kinerjanya naik, akan ada kemandirian untuk pendanaan tanpa bergantung kepada APBN," katanya, Jumat (27/9/2024).

Tercatat 5 dari 10 BUMN dengan laba terbesar berdasarkan tahun buku 2023, merupakan perusahaan yang telah melakukan konsolidasi aset melalui holdingisasi dan menerima manfaat merger dalam lima tahun terakhir.

Selengkapnya, berikut 10 BUMN dengan laba terbesar berdasarkan tahun buku 2023:

1. PT Pertamina (Persero)

PT Pertamina (Persero) mencatatkan total laba sebesar US$ 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,77 triliun (realisasi kurs rata-rata sepanjang 2023 Rp 15.255 per US$). Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengatakan, laba bersih setelah pajak pada 2023 ini mengalami kenaikan 17% dibandingkan capaian laba bersih pada 2022 yang tercatat sebesar US$ 3,81 miliar.

Di tengah kondisi global yang tidak menentu, Pertamina berhasil meningkatkan kinerja operasional, terlihat dari meningkatnya produksi migas yang naik 8%.

Kemudian juga intake kilang meningkat 2% menjadi 341 juta barel per hari (bph), volume penjualan meningkat 2%.

2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Hingga akhir Desember 2023 kinerja BRI tercatat tumbuh positif dan berkelanjutan. Secara konsolidasian aset perseroan tumbuh 5,3% yoy menjadi sebesar Rp1.965,0 triliun, dan membukukan laba sebesar Rp60,4 triliun atau tumbuh 17,5% year on year (yoy).

Pencapaian tersebut tidak terlepas dari penyaluran kredit BRI yang tercatat sebesar Rp 1.266,4 triliun, tumbuh 11,2% yoy pada periode Desember 2023.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), hingga akhir Desember 2023 BRI berhasil menghimpun dana sebesar Rp 1.358,3 triliun atau tumbuh 3,9% yoy. Pencapaian ini juga lebih baik dibandingkan dengan DPK industri perbankan nasional yang tumbuh 3,8% yoy pada akhir Desember 2023. Penghimpunan DPK BRI masih didominasi oleh dana murah (CASA) dengan persentase mencapai 64,4% atau setara dengan Rp 874,1 triliun.

3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Bank Mandiri mencetak pertumbuhan kinerja gemilang sepanjang 2023, dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 55,1 triliun, naik 33,7% yoy. Capaian kinerja signifikan tersebut selaras dengan kondisi ekonomi yang secara nasional masih resilien menghadapi volatilitas pada 2023.

Total aset konsolidasi Bank Mandiri yang berhasil menembus Rp 2.174,2 triliun di akhir 2023, naik 9,12% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1.992,5 triliun. Kenaikan berkat realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri di 2023 yang mencapai Rp 1.398,1 triliun, tumbuh 16,3% secara tahunan. Pertumbuhan ini melampaui pertumbuhan kredit industri yang sebesar 10,38% yoy.

Pilihan Redaksi
  • BUMN Ini Sulap Rugi Jadi Untung
  • Gak Ikut Tren Free Ongkir E-Commerce, Pos Indonesia Buka Suara
  • Holdingisasi Bikin Aset BUMN Terbang

4. MIND ID

BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) mencatat laba bersih sebesar Rp27,5 triliun, tumbuh 22,4% dari capaian tahun buku 2022 dan 36,3% lebih tinggi dari RKAP 2023.

Realisasi EBITDA MIND ID mencapai Rp40,3 triliun tumbuh 9,7% dibandingkan tahun buku 2022 dan lebih tinggi 58,7% dari RKAP 2023.

Total aset MIND ID juga meningkat 13% YoY menjadi Rp259,2 triliun dan diikuti oleh peningkatan ekuitas hingga 18% YoY menjadi Rp129,6 triliun.

Adapun, sepanjang Januari-Desember 2023, MIND ID telah memproduksi sedikitnya 41,90 juta ton batu bara, 15.300 ton timah ingot, 214.900 ton aluminium, 13,44 juta ton nikel, 21.500 ton feronikel, 2,01 juta ton bauksit, serta 1,2 ton emas.

5. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), membukukan lonjakan kenaikan laba sebesar 18,34% sepanjang tahun 2023 menjadi Rp 24,56 triliun. Capaian tersebut naik dari tahun sebelumnya di mana laba Telkom berada di angka Rp 20,75 triliun pada 2022 silam.

Lonjakan laba tersebut terjadi meski perusahaan membukukan kenaikan tipis dari sisi top line, dengan pendapatan Telkom tahun lalu naik 1,29% menjadi Rp 149,22 triliun.

6. PT PLN (Persero)

PT PLN (Persero) sukses membukukan laba bersih terbesar dalam sejarah sebesar Rp 22,07 triliun pada 2023. Nilai ini satu setengah kali dari capaian laba pada 2022 lalu, sekaligus mencetak hattrick rekor laba bersih selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021.

Laba bersih PLN pada 2023 merupakan sumbangsih dari total pendapatan usaha yang mencapai Rp 487,38 triliun, meningkat Rp 46,25 triliun dari tahun 2022. PLN juga berhasil menurunkan utang jangka panjang sekaligus jangka pendek sebesar Rp 12,77 triliun.

PLN berhasil membukukan penjualan tenaga listrik sebesar 288,44 Terra Watt hour (TWh) atau bertumbuh 5,36% dari tahun 2022. PLN juga mencatat pendapatan penjualan tenaga listrik sebesar Rp 333,19 triliun, meningkat Rp 22,13 triliun dari tahun 2022.

Terbukti sepanjang tahun 2023, bisnis beyond kWh sukses berkontribusi secara signifikan pada pendapatan sebesar Rp 10,27 triliun atau satu setengah kali lipat dari realisasi tahun 2022.

7. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat laba bersih Rp 20,9 triliun sepanjang 2023. Angka tersebut naik 14,2% secara tahunan (yoy). Laba perusahaan anak menyumbang Rp419,4 miliar, dengan pertumbuhan 36,2% yoy.

Pertumbuhan laba sepanjang tahun lalu seiring dengan kemampuan bank dalam mencetak laba. Bank membukukan tingkat pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) sebesar 15,2%, naik 120 basis poin (bps) dibandingkan dengan capaian sebelum pandemi Covid-19 atau 2019.

8. PT Jasa Marga (Persero) Tbk

PT Jasa Marga (Persero) Tbk berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 6,8 triliun sepanjang 2023. Perseroan juga mencatatkan laba inti atau core profit senilai Rp 2,6 triliun atau meningkat 196,7% dari core profit tahun sebelumnya.

Capaian laba bersih Rp 6,8 triliun ini sebagian besar didukung oleh langkah pembelian kembali atau buyback unit penyertaan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Mandiri Infrastruktur Ekuitas Transjawa (MIET) pada sejumlah entitas.

9. PT Pupuk Indonesia (Persero)

PT Pupuk Indonesia (Persero) membukukan laba bersih Rp6,25 triliun pada 2023, anjlok 66,2% dibanding 2022 (year-on-year/yoy). Seiring dengan itu, pendapatan PT Pupuk Indonesia turun 23,8% (yoy) menjadi Rp79,21 triliun.

Penurunan tersebut disebabkan oleh capaian pendapatan dan laba perusahaan pada 2022 sangat tinggi karena sempat terjadi lonjakan harga komoditas pupuk.

Kemudian pada 2023 harga komoditas mengalami normalisasi, serta ada penurunan alokasi pupuk subsidi sehingga kinerja keuangan mereka ikut menurun.

10. PT Bukit Asam (Persero) Tbk

Merujuk pada laporan keuangannya, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk emiten pelat merah ini per 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp6,10 triliun. Sementara di tahun 2022, perseroan membukukan laba sebesar Rp 12,57 triliun sebagai dampak atas harga batu bara dunia yang mengalami all time high pada periode tersebut.

Dari sisi top line, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp38,49 triliun, angka ini turun 9,75% ketimbang 2022 sejumlah Rp 42,65 triliun. Sedangkan beban pokok pendapatan juga naik 18,84% ke Rp29,33 triliun.

Pendapatan PTBA ditopang dari penjualan batu bara yang mencatat besaran Rp37,97 triliun pada 2023. PTBA juga mencatatkan Rp516,83 miliar dari pendapatan lain-lain, yang mencakup penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah dan inti sawit, jasa kesehatan rumah sakit, dan jasa sewa.

Per 31 Desember 2023, total aset perseroan tercatat sebesar Rp38,77 triliun. Sementara itu, posisi liabilitas di angka *Rp 17,20 triliun dan posisi ekuitas tercatat sebesar Rp 21,56 triliun.


(mkh/mkh) Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Perang & Stimulus China, Rupiah Anjlok ke Rp15.600/USD

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Holdingisasi Bikin Kontribusi BUMN ke Negara Makin Besar