bgibola 1 live

texas day result - Sikap Putin soal Israel

2024-10-08 06:09:42

texas day result,dasi 4d,texas day resultJakarta, CNN Indonesia--

Warganet Indonesia banyak yang mendukung Presiden Vladimir Putin usai mengutuk keras agresi Israelke Palestinasejak 7 Februari. Di salah satu pidatonya, dia menyebut banyak korban tewas termasuk anak-anak di serangan ini,

Rusia sementara itu masih menginvasi Ukraina sejak Februari 2022. Namun, dukungan warga Indonesia ke Putin tetap mengalir terlepas dari tindakan Negeri Beruang Merah.

Lihat Juga :
Yaman Kelaparan, Bagaimana Houthi Bisa Punya Senjata Canggih?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada faktor politik internasional di mana Putin konsisten mengimbangi sikap Amerika Serikat dan negara Barat di forum-forum PBB," ujar Sya'roni kepada CNNIndonesia.com, Rabu (20/12).

Pemerintahan Putin, melalui perwakilannya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mendukung resolusi soal gencatan senjata di Gaza, sementara AS memblok draf rancangan tersebut.

Selain itu, Sya'roni menjelaskan masyarakat Indonesia memiliki kedekatan emosional dengan Palestina, sehingga reaksi masyarakat berbeda antara saat perang Ukraina dengan perang yang ada di Palestina.

Dari sisi pemerintah, Indonesia juga mendukung penuh kemerdekaan Palestina dan kerap menyampaikan support mereka di forum-forum internasional.

Lihat Juga :
Seberapa Kuat Houthi sampai Bikin Israel dan Barat Keteteran?

Lebih lanjut, Sya'roni menerangkan bahwa Putin mendapat dukungan karena dianggap sebagai pembeda dari kekuatan status quo yang cenderung menciptakan tatanan dunia yang tidak adil.

"Seperti hukum internasional yang dianggap keras terhadap negara yang lemah sementara lunak terhadap Israel," ungkap dia.

Masyarakat Indonesia, lanjut Sya'roni, juga tak menganggap isu yang menyelimuti Putin sebagai otoritarianisme sebagai suatu kekhawatiran.

Lihat Juga :
Bela Gaza, Kenapa Houthi Incar Laut Merah Bikin Israel Ketar-ketir?

"Saya melihatnya masyarakat Indonesia tidak terlalu menganggap isu otoritarianisme Putin sebagai concern," ucap dia.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Pengamat HI itu menilai dukungan warga RI ke Putin mirip dengan figur-figur masa lalu seperti pemimpin Libya Muammar Khadafi dan Saddam Husein di Irak.

"[Meski mereka dianggap] otoriter di negaranya tetapi karena figur tersebut dianggap mewakili perlawanan terhadap status quo, maka mereka diidolakan," ungkap Sya'roni.

Lihat Juga :
ANALISISMengapa Banyak Warga Indonesia Dukung Putin Invasi Ukraina?

Sentimen Anti-AS

Terpisah, pengamat hubungan internasional dari Universitas Airlangga (Unair) Radityo Dharmaputra sempat mengatakan keberpihakan masyarakat Indonesia cenderung anti-Amerika Serikat dan anti-Barat terkait invasi Rusia.

Sentimen itu, lanjut dia, muncul usai AS melancarkan agresi di sejumlah negara Timur Tengah dalam kerangka War on Terror atau perang melawan terorisme sejak September 2001.

Masyarakat Indonesia lantas menganggap siapa saja yang berseberangan dengan AS maka mereka harus dibela.

Lihat Juga :
'Jurus-jurus' Sporadis Houthi yang Bikin Israel Cs Kelabakan

"Kecenderungan masyarakat kita [masyarakat Indonesia] setelah masa perang melawan terorisme, perang Irak, masyarakat lebih anti-Amerika dan anti-Barat," ujar Radityo pada Maret 2022 lalu.

Dia juga mengkritik penilaian sejumlah warganet Indonesia yang tak bisa melihat konflik Rusia-Ukraina secara jernih. Menurut Radityo, mereka melihat perang kedua negara itu sebagai konflik antara Rusia dan Barat.

Selain itu, Radityo juga mengungkapkan sentimen warganet RI yang menyukai Putin karena dianggap sebagai pemimpin kuat dan tegas.

"Soal sosok Putin, kita itu senang dengan yang gagah, yang tegas. Jadi maunya pemimpin nasionalis," ia menambahkan.