bgibola 1 live

vioslot 4d - Imigrasi soal Pelajar RI Jadi WN Singapura: Bisa Hilang Talenta Unggul

2024-10-08 06:16:12

vioslot 4d,erek erek cumi,vioslot 4dJakarta, CNN Indonesia--

Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Indonesia, Silmy Karim, buka suara usai ramai-ramai mahasiswa Indonesia berganti kewarganegaraan Singapura.

Silmy mengatakan kondisi semacam itu merugikan Indonesia karena kehilangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

Lihat Juga :
Thailand Buka Suara soal Dialog dengan Myanmar yang Bikin RI Kesal

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video CNN]

Untuk memperkuat kepentingan nasional itu, setiap negara berlomba mengambil talenta terbaik dari mana saja.

"Mereka mengambil talenta dari luar negeri yang sudah jadi dan produktif. Kan, kelihatan dari usia produktif dari 25-35 (tahun)," ungkap Silmy.

Lihat Juga :
Di Balik Maksud Erdogan Restui Swedia Gabung NATO

Silmy juga membeberkan alasan ramai-ramai pelajar RI pindah kewarganegaraan.

"Dari beberapa informasi yang saya peroleh karena faktor kesempatan yang lebih baik," ujar dia.

Kesempatan lebih baik yang dimaksud yakni dari sisi ekonomi, termasuk lapangan kerja yang menjanjikan.

Sebelumnya, di acara Gen Z Festival 2023, Silmy mengatakan pelajar RI bondong-bondong pindah warga negara.

"Saya lupa datanya, kalau nggak 100, seribu orang mahasiswa Indonesia di Singapura menjadi warga negara Singapura setiap tahunnya," kata dia pekan lalu.

Silmy kemudian menegaskan bahwa per tahun sekitar seribu warga Indonesia pindah kewarganegaraan jadi warga negara Singapura.

"Iya per tahun, 1.000 (mahasiswa RI), usia 25-35 tahun," ujar dia.

Lihat Juga :
Imigrasi Klaim 1.000 Mahasiswa RI Jadi WN Singapura per Tahun, Kenapa?

Di acara Gen Z tersebut, Silmy mengungkapkan kini Indonesia berebut dengan negara lain untuk mendapat sumber daya yang lebih baik.

Lebih lanjut, Silmy menerangkan Indonesia perlu meningkatkan sumber daya manusia.

Semakin banyak orang yang pintar, lanjut dia, semakin membuat Indonesia maju. Silmi mengaku tak akan sungkan membantu Generasi Z.

"Bersaing kita merebut orang-orang hebat, orang-orang pintar," ujar dia.

Untuk menentukan masa depan bangsa, kata dia, pemerintah dan masyarakat harus bersatu.

(isa/bac)