bgibola 1 live

no kopi togel - Profil Andi Arief, dari Aktivis Lanjut ke Empuk Kursi Komisaris PLN

2024-10-08 05:39:00

no kopi togel,paito warna oregon 1,no kopi togelJakarta, CNN Indonesia--

Kementerian BUMN, selaku pemegang saham PT PLN (Persero), menyetujui penunjukan Andi Arief sebagai komisaris perusahaan.

Pengangkatan itu diketahui dari Surat Undangan Penyerahan Salinan Surat Keputusan Menteri BUMN terkait Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.

Dalam undangan itu, Andi diharapkan hadir di Ruang Rapat Paiton Lantai 3 Kantor Pusat PLN pada Selasa (23/7) pukul 10.00.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi bukanlah nama asing di mata publik. Ia dikenal sebagai salah satu pentolan Partai Demokrat yang kini menjabat sebagai kepala badan pemenangan pemilu (Bapilu).

Melansir berbagai sumber, Andi menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia merupakan Ketua Senat Mahasiswa FISIP UGM pada 1993-1994.

Pada 1998, ia termasuk salah satu aktivis mahasiswa yang diculik karena dianggap membahayakan rezim Orde Baru sebelum akhirnya dilepaskan.

Nama Andi menjadi sorotan saat menjelang Pemilu 2004. Ia merapat ke kubu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan memimpin sebuah organisasi relawan yang bertujuan memenangkan pasangan SBY-Jusuf Kalla saat itu.

Keputusan Andi mendukung SBY sempat mendapat sorotan lantaran SBY yang aktif di militer beberapa kali dikaitkan dengan sejumlah kasus pelanggaran HAM.

Namun, Andi bergeming. Seiring waktu kariernya pun semakin moncer. Dia pernah didapuk oleh SBY sebagai Komisaris PT Pos Indonesia.

Andi juga pernah menjadi staf khusus Presiden SBY sampai akhirnya dipercaya sebagai Wakil Sekjen (wasekjen) Partai Demokrat. Namuan ia mengundurkan diri dari kursi wasekjen usai terjerat kasus narkoba pada 2019.

Andi juga sempat membuat kehebohan karena menyebut Prabowo Subianto sebagai Jenderal Kardus. Sebutan itu lantaran batalnya pertemuan Prabowo dan SBY pada 2018 lalu.

Andi menyebut batalnya pertemuan lantaran Prabowo telah memilih Sandiaga Uno sebagai cawapresnya di Pilpres 2019. Andi menuding keputusan Prabowo itu karena mendapat uang dari Sandiaga Uno.

"Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS," kata Andi lewat akun @AndiArief.

[Gambas:Video CNN]



(fby/agt)