SURABAYA, Jawa Pos Radar Madiun– Ada fakta menarik dari sidang perkara pencurian di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya kemarin (12/9). Dua ART (asisten rumah tangga) yang jadi terdakwa diduga mencuri perhiasan emas majikannya gegara tidak dibelikan Iphone.

Nur Haliman dan Luthfi Anggraeni menjadi terdakwa perkara pencurian yang menyebabkan

majikannya, Rena Dewi Hariyanto, menderita kerugian Rp 212 juta. Keduanya diduga mencuri perhiaman emas dan logam mulia Rena.

Dilansir dari JawaPos.com, hasil pencurian tersebut mereka jual untuk membeli iPhone dan membayar utang.

”ART ini minta iPhone, tapi tidak saya kasih,” ungkap Rena saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam sidang di PN Surabaya, kemarin (12/9).

Nur dan Luthfi yang sehari-hari tinggal di Apartemen Gunawangsa Tidar bersama Rena. Keduanya bersekongkol untuk mencuri. Nur dan Luthfi masuk ke kamar Rena, ketika majikannya itu pergi.

Baca Juga: Majikan Liburan, ART Gasak Berlian dan Tas Branded Senilai Rp 500 juta

Setelah itu, mereka mengambil kunci safe box, tempat menyimpan perhiasan, di bawah televisi kamar.

”Ternyata mereka diam-diam tahu tempat saya menyimpan kunci safe box,” kata Rena.

Perhiasan di dalam safe box itu diambil secara bertahap. Pertama, Nur dan Luthfi mengambil satu gelang emas. Perhiasan tersebut mereka jual di Pasar Porong dan laku Rp 18 juta. Sukses dengan pencurian pertama, kedua terdakwa kembali mengulangi perbuatannya.

Mereka mengambil satu per satu perhiasan di dalam safe box hingga tidak bersisa. Total perhiasan yang mereka curi senilai Rp 212 juta.

”Saya baru tahu ketika mau pakai gelang ternyata sudah tidak ada di safe box. Saya cari yang lain ternyata juga tidak ada,” ujar Rena.

Baca Juga: Pencurian Handphone di Pacitan Terekam CCTV, Begini Ciri Pelaku

Awalnya, kedua terdakwa tidak mengaku telah mencuri perhiasan Rena. Mereka baru mengaku setelah dibawa majikannya ke kantor polisi.