bgibola 1 live

putralotre - 'Neraka Bocor' di Bumi Kian Nyata, PBB Beri Peringatan Merah!

2024-10-08 00:18:10

putralotre,ovoker,putralotre

Jakarta, CNBC Indonesia -Fenomena cuaca panas yang disebabkan oleh perubahan iklim semakin berbahaya bagi dunia. Hal ini disampaikan oleh badan pemantau cuaca PBB, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Rabu (4/9/2024).

Dalam laporan AFP, WMO menyatakan bahwa dunia mengalami rekor suhu rata-rata pada bulan Agustus untuk tahun kedua berturut-turut. Fenomena ini melanda seluruh dunia, dari Australia, Asia, hingga Eropa.

"Jelas bahwa suhu meningkat di atas yang kita harapkan. Dan itu karena tindakan tidak cukup, ambang batas polusi terus menerus dilanggar," kata kepala WMO, Celeste Saulo, dalam sebuah konferensi di Singapura seperti dikutip AFP.

Baca:
'Neraka Bocor' Makan Korban Baru: Spanyol

Saulo juga menyerukan pemantauan dan dukungan yang lebih baik bagi badan meteorologi, seraya menambahkan bahwa "kita membutuhkan lebih banyak sumber daya".

Sejumlah wilayah dunia diketahui mulai mencatatkan kenaikan suhu yang signifikan pada bulan Agustus. Di Eropa, Badan meteorologi Spanyol AEMET menyebutkan bahwa Negeri Matador itu mengalami Agustus terpanas sejak pencatatan dimulai pada tahun 2024, dengan suhu rata-rata 25 derajat Celsius.

Selain Spanyol, Yunani telah mengalami kebakaran hutan musim panas 50% lebih banyak pada tahun ini dibandingkan tahun 2023 akibat suhu yang panas. Negeri Para Dewa diketahui juga mengalami gelombang panas paling awal dan musim dingin terhangat yang pernah tercatat.

"Dan rekor Agustus tersebut melanjutkan rekor 15 bulan yang hampir tak terputus, di mana setiap bulan melampaui rekor suhunya sendiri untuk periode tersebut dalam setahun," menurut Layanan Iklim Eropa Copernicus C3S.

Di Asia, Jepang juga dilanda fenomena serupa. Data Badan Meteorologi Jepang yang dirilis Senin lalu menyebutkan Negeri Sakura itu mengalami musim panas terhangat tahun ini sejak pencatatan dimulai.

Sementara itu, dalam kunjungan di Singapura, Saulo juga mengumumkan penunjukan Singapura sebagai pusat regional untuk memantau polusi yang disebabkan oleh kebakaran vegetasi dan asap. Diketahui, Singapura juga sering kali menjadi tempat tibanya asap yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan di Sumatera, Indonesia.

"Salah satu dari hanya dua pusat semacam itu di dunia, fasilitas tersebut akan menawarkan informasi berkualitas lebih baik tentang kebakaran dan prakiraan polusi, serta menjembatani kesenjangan dalam data regional," kata para pejabat.


(pgr/pgr) Saksikan video di bawah ini:

Video: Ledakan Besar di Bandara Baghdad Hingga Temuan Perak di Laut RI

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article 'Neraka' Makin Bocor, Suhu 2 Negara Ini Tembus 50 Derajat Celcius