bgibola 1 live

sungai 2d togel - Warga RI Doyan Buang Makanan, Badan Pangan Minta Presiden Turun Tangan

2024-10-07 21:46:38

sungai 2d togel,tiket jakarta hongkong,sungai 2d togel

Jakarta, CNBC Indonesia- Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengusulkan adanya penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) terkait food loss and waste atau susut dan sisa pangan.

Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy menyampaikan, usulan ini muncul usai Komisi IV DPR RI dalam berbagai kesempatan kerap meminta pemerintah untuk segera membuat regulasi yang mengatur terkait susut dan sisa pangan.

"Kami dari Badan Pangan Nasional sudah melakukan inisiasi, yaitu mengajukan usulan untuk menyusun Peraturan Presiden," kata Sarwo saat memberikan sambutan dalam acara 'Peluncuran Metode Baku Perhitungan Susut Pangan dan Sisa Pangan' di Jakarta, Selasa (24/9/2024).

Dia berharap penyusunan aturan terkait susut dan sisa pangan dapat mulai berjalan tahun ini dan terbit dalam enam bulan ke depan.

"Mudah-mudahan tahun ini bisa berproses, dan dalam enam bulan ke depan mudah-mudahan bisa kita terbitkan," ujarnya.

Namun demikian, Sarwo menyebut usulan penyusunan Perpres itu masih belum dibahas pihaknya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ataupun Tim Gugus Tugas Sinkronisasi pemerintahan mendatang. Akan tetapi untuk langkah awal, katanya, Bapanas sudah mengusulkan izin prakarsa ke Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

Nantinya, Mensesneg akan memberikan nota dinas ke Presiden untuk kemudian disetujui. Setelah mendapat persetujuan dari Presiden, Bapanas akan melakukan penyusunan aturan, melalui harmonisasi antar Kementerian/Lembaga. Seiring berjalannya penyusunan Perpres, Bapanas juga akan memenuhi permintaan DPR RI untuk menyusun Undang-Undang susut dan sisa pangan.

Baca:
Makanan Terbuang Rp 550 T/Tahun, Cukup Buat Makan 125 Juta Orang RI
Efek banyaknya sampah makanan di Indonesia. (Dok Bapanas)Foto: Efek banyaknya sampah makanan di Indonesia. (Dok Bapanas)
Efek banyaknya sampah makanan di Indonesia. (Dok Bapanas)

Lebih lanjut, Sarwo menekankan, isu susut dan sisa pangan merupakan isu mendesak yang perlu untuk segera ditangani, dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Mengingat, kondisi ini terjadi di sepanjang rantai pasok pangan dan berkontribusi pada berkurangnya ketersediaan pangan, meningkatkan emisi gas rumah kaca, hingga memicu kerugian ekonomi yang sangat besar.

Dia mengatakan, sisa makanan yang terbuang saat ini sangat banyak sekali, yakni sekitar 30% makanan terbuang. "Kita bayangkan, kalau produksi beras 31 juta ton, kehilangan sekitar 30%-nya saja berarti 10 juta ton. Artinya ini yang memang harus kita atasi bersama," lanjut dia.

Tantangan susut dan sisa pangan, katanya, perlu segera diatasi sebagai upaya pemenuhan ketahanan pangan nasional, di tengah beragam tantangan nasional. Dengan begitu, kecukupan pangan untuk memenuhi pangan sekitar 280 juta jiwa penduduk Indonesia dapat terpenuhi dan secara bertahap bisa mengurangi importasi.

"Dan kita harus menjadi negara yang berdaulat untuk mempertahankan ketahanan pangan melalui kemandirian dan kedaulatan pangan," ucapnya.

Sarwo mengatakan, segala bentuk inisiatif untuk mencegah dan mengurangi susut dan sisa pangan ini tentunya akan memberikan dampak yang signifikan terhadap pencapaian ketahanan pangan nasional, yang pada gilirannya turut memperkuat stabilisasi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Baca:
Jurus Tak Terduga RI Hapus Impor Beras, Hilangkan Kebiasaan Buruk Ini

"Dalam melakukan upaya pencegahan dan pengurangan susut dan sisa pangan di Indonesia telah diluncurkan peta pengelolaan susut dan sisa pangan, dalam mendukung pencapaian ketahanan pangan menuju Indonesia Emas 2045 oleh Bappenas pada 5 Juli 2024, yang digunakan sebagai acuan bagi semua stakeholder," kata Sarwo.

Dalam peta jalan tersebut, lanjut dia, target pengurangan susut dan sisa pangan di tahun 2045 sebesar 75% yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi, dan kelestarian lingkungan.

Target pengurangan susut dan sisa pangan pada rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2025-2029, untuk susut pangan ditargetkan sebesar 3% per tahun, dan sebesar 3-5% per tahun untuk sisa pangan.

Sekretaris Bapanas Sarwo Edhy saat memberikan sambutan dalam acara 'Peluncuran Metode Baku Perhitungan Susut Pangan dan Sisa Pangan' di Jakarta, Selasa (24/9/2024). (CNBC Indonesia/Martya SariFoto: Sekretaris Bapanas Sarwo Edhy saat memberikan sambutan dalam acara 'Peluncuran Metode Baku Perhitungan Susut Pangan dan Sisa Pangan' di Jakarta, Selasa (24/9/2024). (CNBC Indonesia/Martya Sari
Sekretaris Bapanas Sarwo Edhy saat memberikan sambutan dalam acara 'Peluncuran Metode Baku Perhitungan Susut Pangan dan Sisa Pangan' di Jakarta, Selasa (24/9/2024). (CNBC Indonesia/Martya Sari

(dce) Saksikan video di bawah ini:

Belajar Dari Thailand, Gapgindo Bongkar Cara Capai Swasembada Gula

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Bukti Nyata Warga RI Gemar Buang-Buang Makanan