Longsor parah menerjang Provinsi Enga, Papua Nugini, sejak akhir pekan lalu.

Imbas bencana ini, ratusan rumah hancur dan ribuan orang diyakini terkubur di reruntuhan bebatuan.

Lihat Juga : Netanyahu Buka Suara soal Serangan Israel ke Tenda Pengungsi Rafah

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka itu merupakan perhitungan pejabat setempat setelah mencatat 150 rumah terkubur.

Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan (MFAT) Australia menyatakan sekitar enam desa terkena dampak tanah longsor di wilayah Mulitaka, Provinsi Enga.

Lihat Juga : Hamas Tolak Proposal Baru Negosiasi Gencatan Senjata dengan Israel

Longsor melanda Papua Nugini sekitar pukul 03.00 waktu setempat pada 24 Mei. Pihak berwenang PNG mulanya menyebut korban tewas 100 orang.

Proses pencarian hingga kini masih berlangsung. Namun, tim mengalami kendala karena masalah peralatan dan medan yang sulit.

Para warga juga turun tangan untuk mencari kerabat yang kemungkinan tertimbun puing. Mereka menggunakan alat seadanya seperti sekop bahkan tangan kosong.

Lihat Juga : Erdogan Sebut Serangan ke Rafah Ungkap Sifat Asli Israel yang Brutal

Tanah longsor meninggalkan puing-puing sedalam delapan meter di area seluas 200 km persegi.

Bencana ini juga memutus akses jalan raya, sehingga menyulitkan upaya pertolongan.