bgibola 1 live

ahm b2e login - OJK Pangkas Anggaran Tahun 2025 Jadi Rp 11,5 Triliun, Ini Alasannya

2024-10-08 00:23:44

ahm b2e login,togel188 online,ahm b2e login

Jakarta, CNBC Indonesia -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengusulkan penyesuaian Rencana Anggaran Keuangan (RKA) untuk tahun 2025 sebesar Rp 11,5 triliun. Angka tersebut lebih rendah dari yang diusulkan sebelumnya yakni Rp 13,2 triliun.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menjelaskan, akan ada penyesuaian dari usulan semula Rp 13,2 triliun menjadi Rp 11,5 triliun.

"Seperti diketahui, usulkan kami yang semula adalah Rp 13,2 triliun pada gilirannya disetujui pagu indikatif Rp 11,5 triliun yang pada hari ini kami usulkan sebagai besaran dari RKA 2025 OJK," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (10/9).

Mahendra menjabarkan penyesuaian anggaran tersebut dilakukan untuk beberapa aspek, salah satunya menyangkut anggaran infrastruktur kelogistikan. Salah satunya, anggaran untuk kantor OJK di Ibu Kota Nusantara yang semula Rp 179,9 miliar untuk 2025 menjadi Rp 13,4 miliar.

Pilihan Redaksi
  • OJK Sambut Baik Rencana Amundi Masuk BRI Asset Management
  • OJK Buka Peluang 'Kawin Paksa' Bank MNC NOBU, Ini Deadlinenya

"Atau pengurangan Rp 160,6 miliar," ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, penyesuaian anggaran juga berlaku untuk kantor OJK di Jakarta, yang semula Rp 449,1 miliar menjadi Rp 199 miliar atau ada pengurangan sebesar Rp 250 miliar. Pengurangan anggaran tersebut karena penundaan penataan gedung kantor maupun sewa gedung kantor.

Selanjutnya, kantor-kantor OJK di berbagai daerah juga berkurang pada 2025 dari sebelumnya sebesar Rp 420,9 miliar menjadi Rp 194,4 miliar, atau berkurang 226,5 miliar. Pengurangan tersebut karena penundaan pembangunan kantor, sewa, hingga penataan gedung kantor.

Ada juta pengurangan pengadaan aset lain dari usulan Rp 413 miliar turun jadi Rp 35,4 miliar tahun depan, atau berkurang Rp 373,3 miliar.

OJK juga melakukan penyesuaian anggaran terkait kebutuhan teknologi dan informasi. Rinciannya menyangkut langganan dan lisensi TI dari usulan semula Rp 423,9 miliar menjadi Rp 314,3 miliar, atau berkurang Rp 109,6 miliar.

Terakhir, untuk infrastruktur teknologi informasi itu sendiri, dari semula 470,7 miliar menjadi 239,7 miliar, atau pengurangan Rp 231 miliar.

"Pengurangan tersebut kami rencanakan untuk bisa dijadwalkan kembali atau reschedule ke tahun selanjutnya. Jadi bukan pembatalan atau pengurangan permanen, tapi reschedule," pungkasnya.


(fab/fab) Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos OJK Bahas Soal FCA Hingga Target Bisnis Asset Management

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article OJK Cabut Izin Usaha TaniFund