bgibola 1 live

nomor togel kuburan - Harris di Debat Capres: Trump Tukar 'Surat Cinta' dengan Kim Jong Un

2024-10-07 22:17:00

nomor togel kuburan,kiosgamer ff,nomor togel kuburanJakarta, CNN Indonesia--

Calon Presiden Amerika Serikatdari Demokrat, Kamala Harris, menuding lawannya dari Partai Republik, Donald Trump, terkenal mengidolakan diktator dunia.

Dalam debat capres AS pada Selasa (10/9) malam waktu lokal, Harris mengatakan bahwa sudah menjadi rahasia umum bahwa Trump mengagumi diktator dan menuding sang rival pernah mengungkapkan keinginan menjadi seorang diktator di masa depan.

Lihat Juga :
Harris Semprot Trump Bahas Biden: Anda Akan Lawan Saya, Bukan Biden

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah diketahui pula bahwa ia (Trump) bertukar surat cinta dengan Kim Jong un. Dan sudah diketahui dengan pasti bahwa para diktator dan otokrat ini mendukung Anda untuk menjadi presiden lagi karena mereka sangat jelas dapat memanipulasi Anda dengan sanjungan dan bantuan," ujar Harris menambahkan seperti dikutipABC News.

Lihat Juga :
Apa Itu Project 2025 yang Dipakai Kamala Harris Serang Trump di Debat?

 



Serangan itu ditujukan Harris kepada Trump setelah sang rival mengklaim bahwa dirinya membenci Israel. Trump mengatakan Israel akan lenyap jika Kamala Harris terpilih sebagai Presiden AS.

Trump bahkan menyebut perang di Jalur Gaza tidak akan terjadi, jika dia yang terpilih kembali menjadi presiden.

"Dia (Kamala Harris) membenci Israel," kata Trump dalam debat capres AS yang digelar di Pennsylvania itu.

"Pada saat yang sama, dengan caranya sendiri, dia membenci penduduk Arab karena seluruh tempat itu akan hancur. Orang Arab, orang Yahudi, Israel. Israel akan lenyap," imbuh Trump.

Pilihan Redaksi
  • Sekutu Mohon ke Trump Tak Remehkan Kamala Harris Jelang Debat Pilpres
  • Debat Pilpres AS Mulai, Kamala Harris Langsung 'Serang' Trump
  • Debat Capres AS: Trump Klaim Harris Benci Israel, Yahudi Bakal Lenyap

Israel merupakan sekutu dekat AS. Sementara itu, sikap Gedung Putih terhadap Israel kerap menjadi menjadi salah satu patokan pemilih AS dalam memilih capres yang akan didukung.

Sementara itu, AS saat ini terus berada di bawah tekanan lantaran Israel masih terus melancarkan agresi brutalnya ke Jalur Gaza Palestina.

Meski AS menyatakan dukungannya terhadap Israel untuk "mempertahankan diri" dari serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, Gedung Putih terus menekan Tel Aviv agar meminimalisir korban sipil dan mendukung gencatan sejata di Gaza.

(rds/rds)