bgibola 1 live

kamplengan kota - Holding Ultra Mikro BRI Bantu Penjual Kue & Baju di Pasar Rebo Bangkit

2024-10-07 23:45:28

kamplengan kota,pengeluaran hk 2020 sampai 2023 lengkap,kamplengan kotaJakarta, CNN Indonesia--

Dalam dunia usaha, hambatan adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan. Hal ini dirasakan betul oleh seorang pengusaha wanita tangguh dari Rindam, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Neneng Kurniasih, yang berhasil membalikkan keadaan dengan bantuan Holding Ultra Mikro BRI.

Mulanya, Neneng mengawali usahanya dengan berjualan kue kering pada 2012. Seiring dengan terkumpulnya keuntungan, ia kemudian memutar modalnya dengan menambah produk usaha, yaitu berjualan baju secara kredit.

"Dari usaha jualan kue kering itu, terkumpul modal usaha baru, kemudian saya manfaatkan untuk berjualan baju secara kredit ke orang-orang. Namun, usaha saya sempat anjlok akibat pandemi Covid-19," ujarnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (25/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Neneng kemudian mencoba meminjam modal ke PNM Mekaar pada 2021-2022 sekitar Rp6 juta. Modal tersebut dimanfaatkannya untuk menjalankan usaha jualan baju, karena menurutnya saat itu makanan sudah banyak pesaingnya.

"Namun, setelah usaha jualan baju itu membuahkan keuntungan, saya akhirnya juga memanfaatkan pinjaman tersebut sebagai modal untuk berjualan kue kering lagi," imbuh Neneng.

Lewat produk usaha bernama 'Nastar Jadoel Emak Nye Ociit', Neneng mengaku banyak menerima pesanan kue kering. Kukis yang dijual bermacam-macam.

Nastar dalam kemasan toples 500 gram dijual seharga Rp60 ribu, sagu keju Rp55 ribu, putih salju Rp60 ribu, kemudian ada biji ketapang Rp40 ribu dalam kemasan 600 gram. Neneng juga menjual peyek kemasan toples 5 liter seharga Rp40 ribu.

Menariknya, Neneng juga menerima pesanan dimsum lewat WhatsApp. Biasanya, yang pesan adalah mahasiswa dari kampus sekitar tempat usahanya di Jakarta Timur.

Sementara untuk baju, ia biasanya mengambil pakaian dari pasar atau toko yang lebih besar, kemudian memasarkannya ke orang-orang dengan sistem kredit tempo sebulan saja.

Menurutnya, dagangannya tersebut juga cepat laku. Hal ini dikarenakan dia tidak mengambil keuntungan yang terlalu besar dari jualan baju ini, sehingga banyak orang yang tertarik beli baju ke dia.

Berkat pinjaman modal dari PNM Mekaar, omzet usaha Neneng pun kini meningkat. Setelah bergabung, dia mengaku tidak hanya mendapatkan pinjaman modal usaha, tetapi juga mengenal anggota PNM Mekaar lainnya.

Lewat kelompok atau komunitas seperti itu, dia bisa memperluas pemasaran dan menambah jumlah pembeli.

"Bahkan, banyak juga ibu-ibu anggota PNM Mekaar yang ikut memesan kue kering hingga baju ke saya. Dengan pendapatan yang semakin meningkat, kini saya bisa meraih omzet usaha di atas Rp5 juta per bulannya," tambahnya.

Neneng pun merasa bersyukur, karena berkat modal pinjaman dari PNM Mekaar ia bisa kembali menjalankan usaha dengan lebih baik.

Hal itu bahkan diakui Neneng sangat berdampak pada perekonomian keluarganya. Salah satunya, ia bisa menyekolahkan anaknya tanpa kendala biaya sama sekali.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI, Suparu, menekankan komitmen BRI, PNM, dan Pegadaian dalam mengembangkan ekonomi di tingkat grassroot melalui Holding Ultra Mikro (UMi) menjadi contoh nyata bahwa transformasi ekonomi sejati dimulai dari bawah.

"Bahwa untuk pemberdayaan itu ternyata tidak cukup dikasih kredit. Yang paling penting itu dua hal ternyata, dikasih kredit dan didampingi, dan yang kedua mereka juga harus diajari menabung," tegasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/6).

Dengan terus memberdayakan pelaku usaha mikro, mereka bukan hanya menjadi agen pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga turut serta dalam pembangunan ekonomi nasional secara menyeluruh.

Sebagai informasi, sejak dibentuk pada September 2021 lalu, total kredit yang disalurkan kepada pelaku usaha mikro dan ultra mikro per Kuartal I-2024 mencapai Rp 622,6 triliun. Jumlah tersebut kurang lebih telah menyentuh 47,6 persen dari total pembiayaan BRI dengan jumlah nasabah 36,8 juta.

(rir/rir)