situs jebol togel,bangjeff higgs,situs jebol togel

Jakarta, CNBC Indonesia -Nilai tukar rupiah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguji level terkuatnya sejak awal tahun.

Penguatan rupiah potensi bisa berlanjut seiring dengan inflasi AS yang semakin mendingin.

Melansir dari Refinitiv, nilai mata uang garuda ditutup pada posisi Rp15.395/US$, menguat 0,32% dari harga penutupan perdagangan kemarin Selasa (10/09/2024). Rupiah kini sentuh level psikologis Rp15.300an/US$ dan mencatat posisi terkuat lagi sejak awal tahun.

Penguatan nilai tukar rupiah tidak hanya dipengaruhi oleh pelemahan DXY, tetapi juga didukung oleh antisipasi pasar terhadap data inflasi AS Agustus 2024 yang diperkirakan kembali melandai.

Dan, hasilnya indeks konsumen AS yang dirilis semalam mengalami inflasi lebih landai sebesar 2,5% yoy pada Agustus 2024. Sebelumnya, AS mengalami inflasi 2,9% yoy pada Juli.

Capaian tersebut juga lebih baik dibandingkan ekspektasi pasar yang proyeksi inflasi melandai 2,6% yoy.

Melandai-nya inflasi menjadi peredam kondisi pasar tenaga kerja yang cenderung mengecewakan pekan ini. Hal ini kemudian memberikan peluang bagi the Fed untuk memangkas suku bunga pada pertemuan 18 September mendatang.

Baca: Kabar Gembira! Inflasi AS Makin Mendingin, Pasar RI Siap Pesta Pora

Menurut data CME Fedwatch Tool, kini pasar memperkirakan peluang suku bunga turun sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 85% dari sebelum rilis CPI di 70%.

Prospek suku bunga yang turun membuat potensi DXY semakin melemah ke depan, ini akan memicu aliran dana asing kembali ke emerging market, termasuk Indonesia.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam basis waktu per jam, pergerakan rupiah dalam melawan dolar AS masih terpantau sideways dari rentang support Rp15.360/US$ sampai resistance di Rp15.445/USR. 

Support sebagai potensi area penguatan lanjutan didapatkan dari garis horizontal yang ditarik dari low candle intraday 6 September 2024, sementara untuk resistance sebagai area untuk antisipasi jika ada pembalikan arah melemah diambil dari garis lurus low candle intraday 11 September 2024. 

Foto: Tradingview Pergerakan rupiah melawan dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH 

(tsn/tsn) Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Merosot, Sentimen Global Masih Jadi Biang Kerok

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Demo Darurat Indonesia Bikin Rupiah Genting, Dolar Sentuh Rp15.600!

---