Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) kembali menggelar Global Town Hall (GTH), Sabtu (5/11) lalu. Menggandeng kemitraan dan kolaborasi baru dengan organisasi advokasi internasional Global Citizen, GTH 2022 mengusung tema 'Sustaining Peace and Development in a Divided and Dangerous World'.

Dalam acara tahun ini, diskusi digelar secara maraton selama 15 jam dengan sejumlah pembicara utama dari para pemimpin dunia, aktivis, hingga pemimpin kebijakan.

Beberapa pembicara di antaranya Sekretaris Jenderal PBB 2007-2016, Ban Ki Moon; Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi; Perdana Menteri Norwegia (2013-2021), Erna Solberg; Perdana Menteri Fiji, Hon. Frank Bainimarama; Utusan Sekjen PBB untuk Pemuda, Jayathma Wikramanayake; dan Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Aminah Mohammed.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Global Citizen bangga bermitra dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) untuk memperkuat suara rakyat, dan keterlibatan langsung mereka pada isu-isu global yang mendesak yang penting bagi kita semua," kata Sheldrick.

"Kami berkomitmen untuk memobilisasi untuk memastikan pemerintah di mana pun mendengar Global Citizen di seluruh dunia dan meningkatkan upaya mereka dalam masalah yang tidak bisa menunggu ini," tambahnya.

Di Global Town Hall, warga dari seluruh dunia berkumpul untuk membahas isu-isu global yang paling mendesak. Isu-isu global tersebut didiskusikan bersama secara maraton 15 jam.

Sejak tahun 2020, FPCI memprakarsai dan memimpin konsorsium internasional lembaga think tank dan organisasi masyarakat sipil dari berbagai negara untuk menyelenggarakan Global Town Hall - pertemuan Utara-Selatan, Timur-Barat yang menampilkan para pemimpin dunia dan pemikir terkemuka untuk terhubung dengan warga dunia.

Dino Patti Djalal menekankan sangat penting bagi akar rumput dari seluruh dunia untuk terhubung dan membuat suara mereka didengar dalam dialog dan debat terbuka. Town Hall ini menjadi tempat di mana tidak ada seorang pun yang memonopoli jawaban, namun semua terikat oleh keinginan bersama untuk memperbaiki keadaan dunia

"Inilah yang dimaksud dengan Global Town Hall - pertemuan pemikiran Timur-Barat Utara-Selatan sejati yang melibatkan lembaga think tank, LSM dan CSO, dan Universitas untuk membahas masalah yang penting bagi kita semua," kata Dino.

Sebagai informasi, FPCI adalah grup kebijakan luar negeri terbesar di Indonesia, dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 100.000 orang dalam jaringannya.

FPCI merupakan organisasi kebijakan luar negeri non-partisan, nirlaba, independen yang didirikan untuk membawa kebijakan luar negeri ke akar rumput dengan misi membentuk dan mempromosikan internasionalisme positif di seluruh Indonesia dan dunia.