Kapal bunker Singapurabaru-baru ini bertabrakan dengan kapal pengangkut pasir berbendera Belandadi Terminal Pasir Panjang, Singapura, Jumat (14/6).

Kejadian tersebut menyebabkan sekitar 400 ton minyak hitam pekat tumpah di perairan selatan Singapura.

Lihat Juga : Alasan Greece Disebut Yunani di Indonesia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapal bermuatan pasir berbendera Belanda itu dikabarkan hilang kendali sampai menabrak kapal bunker yang berisi 400 ton minyak.

Melansir Marine Insight, kapal bunker merupakan jenis dari kapal tanker kecil yang mengangkut dan membawa sejumlah muatan bahan bakar.

Kapal tersebut dapat menyalurkan bahan bakar ke kapal penerima saat di dalam perjalanan.

Jenis kapal kecil ini tak hanya menyimpan bahan bakar laut, melainkan berbagai keperluan terkait operasional kapal seperti pelumas hingga suku cadang ekstra.

Penamaan kapal bunker juga bermula dari proses perpindahan bahan bakar ke sebuah kapal yang sedang berlayar. Proses tersebut dikenal dengan sebutan "bunkering."

Sebutan 'bunk' berakar dari dialek Skotlandia yang mengacu pada bahan cadangan.

Lihat Juga : Kesaksian WNI Soal Udara 'Membara' Saudi dan Tumbangnya Jemaah Haji

Kapal bunker memiliki peran untuk mengisi bahan bakar kapal di berbagai situasi dan tempat. Seperti di tengah laut atau di dekat pantai yang minim pasokan bahan bakar.

Proses bunkering pertama kali digunakan pada kapal perang, yaitu selama masa Perang Dunia I dan II. Berbagai kapal yang terjebak di perairan musuh memerlukan pasokan bahan bakar dari kapal bunker yang bisa menjangkau ke berbagai wilayah tanpa terdeteksi.

Sebab, kapal bunker pada zaman itu dapat menyerupai sebagai kapal biasa sehingga memudahkan proses pengisian bahan bakar.

Perbedaan dengan kapal tanker

Berbeda dengan kapal bunker, kapal tanker memiliki ukuran dan spesifikasi lebih besar.

Sebab, kapal tanker dirancang untuk mengangkut muatan cair dalam jumlah besar. Kapal jenis tersebut kerap membawa berbagai kebutuhan minyak mentah seperti bensin, solar, hingga bahan baku petrokimia dari pusat distribusi.

Kapal tanker juga diisi oleh ruang penyimpanan khusus makanan dan berbagai kebutuhan seperti molase, minyak nabati, hingga anggur dalam jumlah besar, seperti dilansir dari Britannica.

Lihat Juga : Kesaksian WNI Soal Udara 'Membara' Saudi dan Tumbangnya Jemaah Haji

Jenis kapal ini memiliki berbagai variasi ukuran menyesuaikan kebutuhan setiap perusahaan. Umumnya, kapal tanker bisa membawa muatan sekitar 1.500 hingga 550.000 Dead Weight Tons (DWT).

Kapal tanker memiliki kapal kecil bernama bunker yang berguna untuk menyalurkan bahan bakar ke kapal-kapal yang membutuhkan di tengah perjalanan.

Kapal jenis tanker yang baru-baru ini menumpahkan 400 ton minyak di perairan selatan Singapura menjadi sorotan berbagai pihak. Banyak yang beranggapan tumpahan minyak tersebut bisa mencemari lingkungan sekitar.

Lihat Juga : Jenderal Top Israel Setuju Gempur Lebanon Perangi Hizbullah

Sampai saat ini, pemerintah Singapura masih terus melakukan pembersihan. Berbagai alat pembersih dikerahkan ke lokasi guna mempercepat proses tersebut.