Delegasi mantan pejabat Amerika Serikatberkunjung ke Taiwanpada Senin (15/1) usai Lai Ching Te menang dalam pemilihan presiden di wilayah itu.

Lawatan delegasi AS itu membuat Chinadongkol. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan pemilu Taiwan adalah urusan suatu wilayah di negaranya.

Lihat Juga : Kenapa Iran Mendadak Serang Irak dan Gempur Markas Mossad Israel?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, dia menerangkan AS tak boleh mengaburkan atau mencederai prinsip satu China atau One China Policy.

Prinsip satu China adalah sikap suatu negara yang mengakui China dan menganggap Beijing sebagai pemerintahan sah mereka.

"[AS] tak boleh mengaburkan dan melubangi prinsip Satu-China dalam bentuk apa pun atau mengirim sinyal yang salah ke pasukan separatis kemerdekaan Taiwan," ujar Mao Ning.

Lihat Juga : Kenapa Houthi Bernyali Serang Laut Merah Meski Digempur AS-Inggris?

Delegasi mantan pejabat AS bertemu dengan pemenang pilpres Taiwan, Lai Ching te dan Presiden Tsai Ing Wen pada Senin (15/1), demikian dikutip NBC News.

Lai menang usai mengantongi suara 40,2 persen dalam pemilu yang digelar pekan lalu. Kedua lawannya Hou Yu Ih dan Ko Wen Je harus menelan kekalahan.

Menyoal pertemuan delegasi AS di Taiwan, salah satu pejabat Taipei menggambarkan langkah tersebut sebagai "tantangan terang -terangan" bagi pemerintahan Beijing.

Lihat Juga : Daftar Senjata Houthi Balas Gempuran AS Cs ke Yaman, Seberapa Canggih?

China kerap mengintimidasi Taiwan sebagai upaya mereka mempertahankan pulau tersebut.

Pemerintahan China bahkan menyatakan akan mempertahankan Taiwan, bila perlu dengan paksa. Mereka juga kerap geram ke negara lain yang sering ikut campur persoalan Taiwan.