bgibola 1 live

gates of olympus png - Tinggal Tersisa 320 Anak, Penanganan Kasus Stunting di Kota Madiun Diklasterkan 

2024-10-08 14:29:42

gates of olympus png,hallo303,gates of olympus png

KOTA MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun- Klasterisasi yang ditekankan Sekda Soekdo Dwi Handiarto dalam menangani masalah stunting di Kota Madiun diamini dr Denik Wuryani, Kadinkes-PPKB setempat. Denik malah mendorong adanya kolaborasi antara organisasi perangkat daerah (OPD) dalam hal ini.

Dengan harapan, penanganan balita stunting dapat dilakukan secara efektif dan tepat sasaran. ’’Dinkes ada sumber dana dari DAK. Diberikan kudapan bergizi setiap hari selama 120 hari kepada sasaran. Nanti pelaksananya puskesmas. Hampir sama dengan WSS (warung stop stuning),’’ ujar Denik kemarin (19/8).

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, kasus stunting di Kota Madiun saat ini telah mengalami penurunan sejak Februari lalu. Dari semula 360 anak stunting, kini tinggal 320 kasus. ’’(angka prevalensi stunting) turun di antara sekitar angka 4–5 persen. Harapannya, kasus stunting terus turun,’’ harapnya.

Baca Juga: Ada Ratusan Anak Stunting di Kota Madiun, Pemkot Beberkan Strategi Penanganan, Camat dan Lurah Ikut Dilibatkan

Denik tak menampik permasalahan stunting atau gagal tumbuh pada anak masih jadi tantangan besar dalam pembangunan manusia di Kota Madiun. Meski begitu, dia menilai masalah stunting dapat tertangani jika waktu dan cara penanganannya dilakukan dengan tepat.

Misalnya, penanganan dilakukan pada bayi berusia di bawah 2 tahun. ’’Di atas dua tahun menaikkan BB (berat badan) lebih mudah ketimbang TB (tinggi badan). Kalau di bawah dua tahun masih relatif mudah menaikkan keduanya,’’ kata Denik.

Kendati demikian, dia menyebut pencegahan jauh lebih efektif dibandingkan dengan penanganan kasus. Pasalnya, harus berkejaran dengan usia anak. Sementara, pencegahan dapat dilakukan dengan mengintervensi pemenuhan gizi bagi calon pengantin dan ibu hamil.

’’Kami berupaya paling efektif adalah mencegah agar tidak ada kasus stunting. Yang lama ditangani ada beberapa yang naik TB-nya dan setelah 5 tahun lulus sudah tidak dianggap stunting,’’ ungkap Denik. (ggi/her)