bgibola 1 live

pakai serum dulu atau pelembab - Siapa Khaled Mashal, 'Pahlawan' Palestina Calon Pengganti Haniyeh?

2024-10-08 02:00:42

pakai serum dulu atau pelembab,hainan 7 star,pakai serum dulu atau pelembabJakarta, CNN Indonesia--

Nama Khaled Mashal digadang-gadang menjadi calon kuat pengganti pemimpin politik Hamas,Ismail Haniyeh, yang tewas dirudal di Iran pada Rabu (31/7).

Haniyeh dinyatakan meninggal dunia dalam pembunuhan yang diduga dilakukan Israel, di ibu kota Teheran. Haniyeh tewas bersama satu orang pengawalnya.

Pembunuhan ini terjadi saat Haniyeh berada di Iran, untuk menghadiri pelantikan presiden baru Masoud Pezeshkian. Dia juga bertemu pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Profil Khaled Mashal

Khaled Mashal adalah politikus Palestina kelahiran tahun 1956, yang pernah menjabat sebagai Kepala Biro Politik Hamas dari tahun 1996 sampai 2017.

Mashal lahir di kota Silwad di Tepi Barat, yang kala itu berada di bawah pemerintahan Yordania. Dia tinggal di Tepi Barat sampai umur 11 tahun, kemudian melarikan diri bersama keluarganya usai Israel merebut Tepi Barat pada 1967.

Mashal dan keluarganya kemudian menetap di Kuwait, tempat ayahnya bekerja sebagai buruh tani dan penceramah sejak akhir tahun 1950-an.

Pilihan Redaksi
  • Turki Murka atas Pembunuhan terhadap Pemimpin Hamas Haniyeh: Keji
  • Rusia-China Kompak Kutuk Pembunuhan Bos Hamas, AS-Israel 'Tutup Mata'
  • Rapat Darurat DK PBB Kompak Kutuk Pembunuhan Bos Hamas, AS Bela Israel

Mashal adalah sosok taat beragama yang tertarik pada aktivisme politik Islam, dan bergabung dengan Ikhwanul Muslimin di Kuwait pada usia 15 tahun. Ikhwanul Muslimin berperan penting dalam pembentukan Hamas pada akhir tahun 1980-an, selama Intifada Pertama.

Dia belajar fisika di Universitas Kuwait pada tahun 1974. Setelah lulus, dia menetap di Kuwait dan mengajar fisika, sambil aktif dalam gerakan Islam Palestina.

Pada tahun 1984, dia berhenti mengajar untuk mengabadikan lebih banyak waktu berfokus di dunia politik, seperti berorganisasi dan mengumpulkan dana untuk membangun jaringan layanan sosial Islam di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Mashal pindah dari Kuwait ke Yordania usai invasi Irak ke Kuwait pada 1990. Kemudian pada 1992 kelompok itu mengumumkan keberadaan biro politik Hamas di pengasingan, dan Mashal ditetapkan sebagai anggota.

Beroperasi di luar jangkauan Israel, biro itu bertanggung jawab atas hubungan internasional dan kegiatan penggalangan dana. Mashal terpilih sebagai kepala biro politik itu pada 1996.



Pada 1997, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan pembunuhan Mashal karena dituduh jadi dalang pengeboman pasar di Yerusalem yang menewaskan 16 orang.

Saat itu, Mashal jadi target dengan cara disemprot racun oleh agen Mossad di Amman, Yordania. Upaya pembunuhan itu gagal, lantaran pengawal Mashal menyadari ada agen Israel yang mencoba melakukan pembunuhan dan menahan mereka sebelum melarikan diri.

Raja Hussein dari Yordania, yang meyakini upaya pembunuhan Israel bisa merusak perjanjian damai, kemudian menyelamatkan Mashal dan menekan Benjamin Netanyahu untuk memberikan penawar racun.

Sejak saat itu, Mashal dianggap sebagai salah satu pahlawan perlawanan Palestina.

Lihat Juga :
Netanyahu Minta Israel Siap-siap Hadapi Balasan Kematian Bos Hamas

Pada 1999, Mashal dipenjara sebelum diusir dari negara itu. Dia menetap di Qatar, lalu pindah ke Damaskus pada 2001 untuk mendirikan kantor pusat permanen baru Hamas.

Pada 2017 di akhir masa jabatan terakhirnya sebagai kepala biro politik, Mashal mengundurkan diri dan digantikan oleh Ismail Haniyeh.

Bagi rakyat Palestina, Mashal dan semua pemimpin Hamas adalah pejuang pembebasan dari pendudukan Israel.

Lihat Juga :
Houthi Usai Haniyeh Hamas Tewas: Israel Hadapi Gelombang Pembalasan

Sumber Hamas mengatakan Mashal diperkirakan akan dipilih sebagai pemimpin tertinggi kelompok tersebut untuk menggantikan Ismail Haniyeh.

Selain Mashal, dua pejabat senior Hamas di Doha yakni Mousa Abu Marzouk dan Khalil al-Hayya juga disebut-sebit bakal masuk dalam bursa calon pengganti Haniyeh.

(dan/dna)