Jawa Pos Radar Madiun– Penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Jatim menunjukkan tren peningkatan. Nyaris sebulan terakhir, gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu telah menyerang 1.220 warga. Dari jumlah tersebut, 21 orang meninggal dunia. Yang mana, beberapa korban di antaranya adalah anak-anak berusia 5–14 tahun.

Kepala Dinas Kesehatan Jatim Erwin Astha Triyono mengatakan pihaknya telah menginstruksikan dinkes di masing-masing daerah untuk mendata ketersediaan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya untuk perawatan penderita DBD. Langkah itu dianggap penting. Terutama untuk melewati fase kritis. ‘’Karena jika terlambat akibatnya bisa fatal,’’ katanya seperti dikutip dari JawaPos kemarin (27/1).

Rawat inap diakui menjadi salah satu solusi. Lewat cara tersebut, pasien bisa mendapat penanganan intens. ‘’Seperti pemberian infus untuk menambah cairan tubuh saat drop di masa kritis DBD,’’ ungkap Erwin. (her)